KedaiPena.Com – Setelah bermalam di kampus Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) melanjutkan perjalanan. Mereka dilepas di depan gerbang masuk UIN Walisongo Semarang.
Wakil DEMA UIN Walisongo, Ahmad Sajidin mengatakan, setelah 40 hari, peserta ‘long march’ dari Jakarta menunjukkan perjuangan tanpa pamrih dan tidak memiliki kepentingan politik apapun.
“Mereka membawa pesan untuk menyampaikan pancasila menjadi hierarki tertinggi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Saya mengucapkan selamat berjuang dan semangat, semoga apa yang di perjuangkan oleh kawan-kawan Komando mendapatkan hasil apa yang diharapkan,” kata Ahmad Sajidin, Jum’at (7/9/2018)
“Kami dari DEMA UIN Walisongo Semarang mendukung penuh apa yang dilakukan oleh kawan-kawan Komando, dan kami mengucapkan semangat berjuang semoga mahasiswa terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan bangsa dan negara Indonesia,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Presidium Komando Tangerang Selatan, Febriditya atau Adit mengatakan terimakasih atas sambutan yang hangat dari mahasiswa UIN Walisongo Semarang dan dukungan terhadap ‘long march’ ini.
“Setelah 40 hari melakukan ‘long march’, kita telah tiba di Semarang dan kita disambut hangat oleh kawan-kawan mahasiswa UIN Walisongo Semarang, kami mengucapkan banyak terimakasih atas sambutan kawan-kawan,” kata Adit.
“Kami mengharapkan kepada kawan-kawan UIN Walisongo mendukung apa harapan kita yaitu pancasila sebagai hierarki tertinggi, dan hari ini kita akan melanjutkan perjalan menuju Universitas Negeri Semarang (Unnes),” lanjutnya.
Hal senada yang disampaikan oleh Presidium Jakarta Selatan, Surya Hakim Lubis atau akrab disapa Hogay. Dia juga mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang telah menerima rombongan ‘long march’ untuk menjawab bahwa mahasiswa masih ada dan mahasiswa akan terus berjuang.
“Terimakasih kepada kawan-kawan mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang telah menyambut dan menerima kami dengan hangat, dan kami melakukan ‘long march’ hari ini untuk menjawab bahwa mahasiswa masih ada dan mahasiswa terus berjuang dalam pijakannya tridharma perguruan tinggi,” tandas Hogay.
Laporan: Muhammad Lutfi