KedaiPena.com – Pemerintah Indonesia kembali mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia (World Bank) sebesar 658 juta Dollar Amerika atau setara Rp10,65 triliun dengan kurs Rp16.190. Disampaikan, pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Badan Informasi Geospasial dan Kementerian Dalam Negeri.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menjelaskan pinjaman tersebut akan dicairkan bertahap untuk waktu 5 tahun ke depan.
“Dari Bank Dunia kan selama 5 tahun. 658 juta Dollar Amerika untuk 3 kementerian, ATR/BPN, BIG, sama Mendagri,” kata Nusron saat di temui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembagunan Kewilayahan (IPK), Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2025).
Untuk Kementerian ATR/BPN, Nusron mengatakan pihaknya menerima dana sebesar 353 juta Dollar Amerika atau setara Rp5,7 triliun. Pinjaman tersebut, akan dialokasikan untuk penyusunan rencana detail dan tata ruang (RDTR) hingga pemetaan tanah, terutama untuk pemetaan tanah yang memang belum dipetakan.
“Itu pertama untuk penyusunan RDTR. Kemudian yang kedua untuk peta kadastral. Terutama untuk pemetaan tanah-tanah yang belum ada petanya,” ucapnya.
Selain itu, pinjaman ini akan digunakan untuk membuat tapal batas dengan kawasan hutan dan lahan transmigrasi, serta untuk pemetaan dan pendaftaran tanah adat.
“Tapal batas dengan transmigrasi supaya nggak tabrakan dengan lahan transmigrasi. Kemudian pemetaan dan pendaftaran tanah adat ulayat supaya nggak terjadi masalah. Kemudian sistem informasi pertanahan. Udah itu aja,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa