KedaiPena.Com – Melemahnya rupiah terhadap dolar saat ini tidak akan berdampak pada perekonomian Indonesia sekarang. Namun akan terasa beberapa waktu kemudian.
Demikian dikatakan oleh, Rektor Perbanas Institute Prof Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo saat menanggapi lemahnya rupiah terhadap dolar saat ini.
Diketahui, beberapa hari yang lalu rupiah sempat membus Rp 13.800/US$ pekan lalu, kemudian sekarang di level Rp 13.755/US$.
“Biasanya tandanya atau dampaknya tidak seketika langsung dirasakan. Baru akan berasa beberapa saat mendatang seperti sektor impor. Karena, kan harga-harga impor akan naik. Walaupun kita masih ada barang sisa impor dan kenaikan itu tidak terasa saat ini,” ujar Marsudi dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Kamis (8/3/2018).
Marsudi meyakini, bahwa dampak melemahnya rupiah di sektor impor akan terasa sebentar lagi. Marsudi mengatakan dampak tersebut mungkin akan dirasakan sekitar seminggu sampai dengan sebulan lagi.
“Ketika itu tiba para importir harus melakukan impor barang-barang dengan kurs dolar yang mahal,” ujar Marsudi.
Dengan kondisi demikian, Marsudi menyarankan, agar pemerintah melalui Bank Indonesia dapat melakukan intervensi pasar.
“Kita bisa tahan dengan intervensi pasar, sehingga dolar tidak menjadi langka. Karena dolar itu naik kan karena langkah. Kenapa langka, karena suku bunga di Amerika sehingga dollar langka,” ujar Marsudi.
“Dan, sekarang tergantung bagaimana BI, apakah berani menggelontorkan dolar di pasaran. Tergantung seberapa kuat BI dan seberapa tahan,” tandas Marsudi.
Laporan: Muhammad Hafidh