KedaiPena.Com – Terpilihnya Joe Biden pada pilpres AS 2020 diyakini tidak akan memberikan dampak langsung bagi perekonomian Indonesia. Namun demikian, akan ada dampak bagi perekonomian global pasca terpilihnya Joe Biden.
Demikian disampaikan oleh Ekonom Indef Drajad Wibowo saat menanggapi terpilihnya Biden mengalahkan calon petahana Donald Trump dalam pilpres AS 2020.
“Tidak ada dampak langsung dari kemenangan Joe Biden terhadap ekonomi Indonesia. Dampaknya adalah tidak langsung, melalui dampak perekonomian Amerika Serikat (AS) bagi perekonomian dunia,” kata Drajad begitu ia disapa saat berbincang, Senin, (9/11/2020).
Drajad menjelaskan, ada lima dampak yang mungkin akan terasa bagi perekonomian dunia pasca terpilihnya Joe Biden. Kelima dampak tersebut, mulai dari penanganan Covid-19 hingga harga minyak dunia.
“Pertama, terkait dengan pandemi, dalam pidato kemenangan Joe Biden mengatakan akan mengumpulkan berbagai ahli dan ilmuwan untuk segera merumuskan langkah menangani pandemi. Memang baru 20 Januari (pasca dilantik) langkah tersebut dilakukan. Tapi paling tidak pejabat dan petugas di sektor kesehatan AS akan bisa bekerja dengan lebih tegas lagi untuk menangani pandemi,” tegas Drajad.
Dengan demikian, Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, dunia juga bisa berharap, jika pandemi di AS mungkin akan lebih terkendali pada pertengahan 2021 di musim panas.
“Sehingga ekspetasi terhadap per ekonomi Amerika akan membaik pada sekitar kuartal kedua 2021.Kalau pandemi di Amerika bisa terkendali. Kita berharap pandemi global bisa lebih terkendali. Sehingga optimisme global itu akan kembali muncul dan tentu dampaknya bagus bagi semua sektor,” kata Drajad.
Dampak yang kedua, lanjut Drajad, ialah jika pandemi di AS terkendali, maka pada pertengahan tahun 2021 ekonomi akan kembali mulai bisa bergerak.
“Secara ekonomi jika pandemi AS terkendali pada pertengahan tahun depan maka ekonomi AS, maka kita berharap bisa lebih bergerak dan akan menjadi motor bagi perekonomian dunia. Nah ini tentu memberikan peluang bagi berbagai negara di dunia termasuk Indonesia,” papar Drajad.
Sedangkan untuk dampak ketiga, kata Drajad, adalah dari sisi perubahan iklim. Joe Biden dan Wakilnya Kemala Harris, ungkap Drajad, sempat menyinggung soal sisi perubahan iklim dalam pidatonya.
“Sehingga Amerika Serikat akan kembali ke Paris Agreement dan kita bisa berharap bahwa kebijakan dan produk yang bisa mengurangi emisi karbon semakin berkembang di AS maupun di pasar global. Tapi semua itu bisa dirasakan paling cepat pada akhir 2021,” tutur Drajad.
Drajad menambahkan, untuk dampak keempat terkait dengan harga minyak. Joe Biden, tegas Drajad, menyatakan akan menggeser ketergantungan energi dari minyak mentah dan minyak fosil ke sumber- sumber lain.
“Sehingga kita bisa berharap akan ada pergeseran sumber- sumber energi di dunia,” ungkap Drajad.
Drajad menekankan, pergeseran sumber energi tersebut, akan berdampak terhadap Indonesia, tergantung dari kebijakan RI sendiri.
“Kalau misalnya kita (Indonesia) bisa mengubah kebijakan ekonomi, menggeser ke produk yang ramah lingkungan dan produk yang mengurangi karbon. Tentu Indonesia akan bisa memperkuat daya saingnya di pasar global,” ujar Drajad.
Drajad memastikan, semua dampak tersebut akan terasa positif bagi ekonomi RI, tergantung pada langkah yang dipilih pasca menangnya Joe Biden.
“Demikian juga pemulihan ekonomi AS pasca pandemi tergantung Indonesia, apakah bisa mengambil pasar di AS. Karena, kalau kita lihat dari perang dagang AS- Cina saja justru Vietnam yang bisa merebut manfaatnya. Kita sangat minim di dalam memperoleh manfaat dari perang dagang tersebut,” tandas Drajad.
Laporan: Muhammad Hafidh