KedaiPena.Com – Pengamat publik Sumatera Utara, Shohibul Anshor Siregar menegaskan, dalang dibalik aksi teror percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi ST Yoseph, di Jalan Dr. Mansur nomor 75, Kota Medan, Sumatera Utara harus ditemukan.
“Saya menilai kejadian itu sangat aneh. Orangnya sangat tidak profesional dan terlihat seolah diciptakan untuk tertangkap. Karena itu, lebih penting untuk menelusuri siapa di belakangnya,” kata Shohibul kepada wartawan di Medan, Minggu (28/8).
Menurut Shohibul, dalang dibalik aksi teror ini berupaya untuk menciptakan isu perpecahan antar umat beragama. Apalagi tersangka diketahui mengantongi simbol ISIS.
“Itu (Simbol ISIS-red) yang membuat dugaan saya semakin kuat untuk mengatakan bahwa pembom itu memang diciptakan untuk tertangkap. Memang sebodoh itulah skenario yang saya pahami dari kejadian ini,” katanya.
Dikatakan, menyelidiki dan menangkap dalang dari aksi teror itu akan menghentikan semakin berkembangnya interprestasi publik.
“Cari dalangnya! Itu yang terpenting agar interpretasi publik tidak melebar kemana-mana,” tegas Sohibul.
Diketahui, aksi teror dengan percobaan bom bunuh diri itu terjadi saat ibadah Minggu baru saja hendak di mulai. Pelaku, Ivan membawa benda diduga bom yang hendak diledakkan.
“Sebelum Kejadian, yang diduga pelaku (Iva-red) duduk di sebelah saksi Nana dan melihat pelaku sedang merakit yang diduga bom. Melihat baterai dan pipa yang ada di dalam jaket warna emas. Kemudian pelaku berdiri dan dari dalam ransel keluarkan asap dan suara seperti petasan tapi tidak terlalu keras serta mengeluarkan kembang api,†terang Kapolresta Medan.
Selain membawa benda diduga Bom, tersangka Ivan juga diduga hendak membunuh Pastor Albert Pandiangan dengan sebilah Kapak dan Pisau.
“Kemudian pelaku mengejar Pastur sambil membawa kapak dan dipukulkan ke arah Pastur dan berlarian hingga pastur terluka di tangan sebelah kiri. Kemudian pelaku diamankan oleh jemaat,†terang Mardiaz.
Dari hasil interogasi yang dilakukan pihak kepolisian, pelaku mengaku disuruh seseorang untuk melakukan peledakan. “Pelaku menerangkan bahwa ianya disuruh orang ketemu di jalan untuk melakukan peledakan,†terang Kapolresta.
(Dom)