KedaiPena.com – Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menyebutkan President Threshold 20 Persen sudah tidak memiliki legitimasi saat pemilihan dilakukan serentak antara Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Kalau pelaksanaannya terpisah, maka PT ini memiliki landasan teori. Dan tidak ada di dunia ini untuk menentukan angka PT itu dengan menggunakan hasil lima tahun lalu. Itu sudah expired,” kata Andi dalam salah satu acara, ditulis Jumat (1/7/2022).
Pemilu, lanjutnya, merupakan suatu evaluasi atas mandat yang diberikan oleh rakyat, baik pada partai maupun presiden.
“Kalau yang dipakainya adalah hasil lima tahun lalu, secara teoritis bagaimana mandat tersebut bisa dievaluasi. Jadi ketika pemilu serentak, PT itu harus 0 persen. Karena datanya sudah expired,” ujarnya.
Kalau disebutkan PT ini merupakan cara menyederhanakan partai, seharusnya yang digunakan adalah kompetisi.
“Proses perjalanan partai ini pasti akan terjadi juga. Tak perlu lagi dilakukan pemaksaan dengan menggunakan PT ini. Karena dengan menggunakan data lima tahun lalu, dasar legitimasinya sudah tidak ada,” ujarnya lagi.
Yang seharusnya dilakukan adalah membiarkan seleksi berlaku secara natural. Walaupun waktunya tidak dapat ditentukan oleh siapa pun.
“Jumlah calon presiden itu sebenarnya tidak menjadi masalah. Kita pernah lima pasang calon presiden. Kita baik-baik saja. Kalaupun terjadi PT 0 Persen, dimana kemungkinan semua partai politik mencalonkan sosok menjadi presiden dari internalnya, jumlahnya juga tidak akan banyak. Paling hanya 10 pasang dan akan ada second round,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa