KedaiPena.Com – Sejumlah daerah di Indonesia menolak rencana impor beras sebesar 500.000 ton yang ingin dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Hal tersebut lantaran sebentar lagi Indonesia akan memasuki musim panen raya.
Permintaan agar impor beras tidak dilakukan, muncul dari Kabupaten Sleman. Di mana Bupati Sleman Sri Purnomo meminta agar pemerintah tidak melakukan kebijakan yang dapat merugikan petani tersebut.
Sri Purnomo mengungkapkan hal tersebut lantaran di daerah Sleman, DIY, produksi beras di tahun 2017 surplus 120.000 ton. Dan, pada Januari serta Febuari tahun 2018 ada sekitar 30.000 hektar lahan yang siap panen di Sleman.
“Ya jangan impor-lah, kita masih swasembada pangan. Sehingga nanti kita bisa memberikan harga itu terkontrol dengan baik dan petani bisa bergairah menanam padinya,” kata Sri seperti yang di kutip oleh KedaiPena.Com dari sebuah video seusai panen di Desa Madurejo, Yogyakarta, ditulis Senin (15/1/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono juga menjelaskan, bahwa total luas panen Januari 2018 di Yogyakarta mencapai 30.000 hektar. Dan ada 5.000 hektar di antaranya berada di Sleman.
“Saya sudah enam hari melakukan panen padi, dan hari ini yang kedua setelah di Kabupaten Gunung Kidul, dan besok di Kabupaten Kulonprogo sehingga dapat dipastikan tiada hari tanpa panen padi di seluruh Yogyakarta hingga panen raya pada Maret mendatang,” kata Momon dalam video yang sama.
Sementara itu, penolakan impor beras juga terjadi di daerah Sulawesi Selatan (Sulsel), melalui Gubernur Syahrul Yasin Limpo, menyatakan menolak rencana impor yang digagas oleh Kementerian Perdagangan ini.
Yasin Limpo mengatakan hal tersebut lantaran stok beras di Sulawesi Selatan melimpah hingga 20 bulan ke depan. Bahkan, dengan stok tersebut, Yasin Limpo meyakini Sulawesi Selatan siap memasok beras ke 34 provinsi di Indonesia.
“Sulsel dapat bertahan hingga 20 bulan. Di sini ada 82.000 ton, karena itu jika ada perintah menteri nanti, angkut saja (beras) ini ke seluruh provinsi 34 provinsi masing-masing ambil 2.000 ton,” ucap dia.
“Sampai bulan Maret masuk panen pertama kami overstock 2,6 juta ton, kami siap itu gunanya Sulsel jadi penyelenggara, kami tinggal tunggu perintah Presiden (Joko Widodo/Jokowi),” beber dia.
Laporan: Muhammad Hafidh