KedaiPena.Com- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengakui penambahan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara signifikan patut dicurigai.
Terlebih penambahan suara secara signifikan PSI dibarengi dengan sistem perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengalami masalah sejak awal pasca pencoblosan Pemilu 14 Februari 2024.
“Jika membaca durasi penambahan yang drastis memang patut dicurigai hal ini karena sistem penghitungan KPU alami masalah sejak awal publik,” kata Dedi, Senin,(4/3/2024).
Dedi menegakasn, dengan serangkaian masalah tersebut wajar apabila kenaikan signifikan suara PSI tidak bisa dipercaya begitu saja. Dedi mempertanyakan apakah penambahan suara signifikan tersebut lantaran faktor kesalahan atau penambahan yang tidak normal.
“Sehingga hasil yang diterima PSI juga potensial karena faktor kesalahan, atau bahkan pelanggaran semisal penambahan secara tidak normal,” papar Dedi.
Dedi menambahkan dengan serangkaian masalah tersebut sangat wajar dugaan penggelembungan suara PSI di Pemilu 2024 mungkin terjadi. Dedi mengingatkan, dari hasil quick count atau perhitungan cepat sejumlah lembaga perolehan suara PSI tidak terlalu signifikan.
“Situasi ini penggelembungan itu memungkinkan, mengingat dari semua materi quick count yang dilaksanakan oleh banyak lembaga survei, dan terbukti selalu akurat bahkan sejak Pemilu 2004, kini tidak akurat dan hanya pada PSI, tentu ini menggelikan,” ungkap Dedi.
Dedi menegaskan, penggelembungan suara jika memang dilakukan tidak harus mengambil dari parpol lain. Dedi menekankan, penggelembungan suara biasa dengan menggunakan surat suara yang tidak terpakai.
“Dan, penggelembungan suara antar parpol, bukan antar capres, ini hanya bisa dilakukan oleh pihak yang benar-benar berkuasa dan bisa mengendalikan,” ujar Dedi.
Dedi melanjutkan, bahwa semua dugaan atas kenaikan secara signifikan suara PSI mungkin terjadi. Pasalnya, kata Dedi, semua hal dapat terealisasi apabila kekuasaan sudah bertindak.
“Terlebih santer terdengar sebelum Pemilu, PSI termasuk yang diwacanakan untuk lolos bersama pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming, artinya wacana itu akan terwujud jika PSI lolos tanpa deteksi lembaga survei,” pungkas Dedi.
Laporan: Muhammad Lutfi