KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo diyakini sosok jujur dan tidak neko-neko. Meski demikian, keberpihakan Jokowi terhadap rakyat kecil masih perlu diuji terutama dalam kasus impor pangan.
Demikian disampaikan begawan ekonomi Rizal Ramli di Jakarta, Rabu (26/9/2019).
“Beras sekarang lebih 1 juta ton, bawang juga. Kenapa beras harus impor hingga dua juta ton,†kata Rizal.
Menurut RR, sapaan Rizal, importasi bahan pangan merupakan komoditi yang paling rentan diselewengkan. Hal ini tentu merugikan para petani dan petambak.
“Saat berkunjung ke petambak garam di Surabaya banyak petambak yang mengeluhkan kebijakan impor pemerintah. Mereka bilang impor kenapa ditambahin kalau kami panen garamnya jadi air,†kata mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini.
“Mereka tidak mempermasalahkan jika garam yang diimpor adalah garam industri. Akan tetapi mereka khawatir apabila datang waktu panen 16 bulan ke depan maka garam mereka tidak laku,” RR menambahkan.
Begitupun dengan petani tebu Jawa Timur, dimana kata Rizal, hari ini impornya berlebihan 2 juta ton.
“Kalau pemerintah tak bisa meningkatkan kesejahteraan kami, mereka bilang jangan bikin kami tambah susah-lah,†tandas RR.
Laporan: Ranny Supusepa