KedaiPena.Com– Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai ingin menciptakan kesan untuk mempunyai andil dalam transisi masa pemerintahan Presiden terpilih periode 2024-2029 yakni Prabowo Subianto. Ayah dari Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka ini juga dipandang ingin mengintervensi pemerintahan Prabowo diawal kepemimpinannya.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyoroti stament Presiden Jokowi yang mengaku membutuhkan banyak waktu mengkonsolidasikan para menteri saat transisi dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono kepada dirinya pada 2014 silam.
“Statemen Jokowi ingin mengesankan jika Jokowi punya andil dalam transisi Prabowo, ini sekaligus menunjukkan jika Jokowi ingin intervensi pemerintahan Prabowo di awal,” kata Dedi, Rabu,(9/10/2024).
Dedi mengatakan bahwa Jokowi berlebihan dengan bercerita soal perlunya waktu dalam masa transisi. Padahal, kata Dedi, adaptasi politik itu merupakan hal yang wajar diawal-awal kepemimpinan Presiden.
“Padahal, adaptasi politik itu maklum dilakukan,” ungkap Dedi.
Dedi memandang, Presiden terpilih RI periode 2024-2029 Prabowo akan jauh lebih cepat melakukan adaptasi dan transisi tanpa campur tangan Jokowi. Dedi menegaskan, semua pemerintahan baru juga akan tetap mengalami rekonsiliasi dan transisi politik.
“Melihat situasi koalisi Prabowo saat ini, sepertinya akan lebih cepat lakukan adaptasi meskipun tanpa campur tangan Jokowi. Perlu diingat semua pemerintahan baru tetap akan alami rekonsolidasi politik, termasuk Prabowo sekalipun,” pungkas Dedi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan pada 2014 saat dirinya baru menjadi Presiden, ia butuh waktu satu sampai satu setengah tahun untuk melakukan konsolidasi.
“Artinya satu sampai satu setengah tahun waktu kita hilang. Karena itu saya sangat senang sekali. Jadi proses transisi pemerintahan ini, kita harapkan yang tinggal 12 hari berjalan dengan baik dan berjalan dengan mulus,” ujarnya dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa,(8/10/2024).
Dia menekankan transisi pemerintahan yang berjalan dengan baik dan mulus penting untuk menjaga optimisme serta stabilitas, baik politik maupun ekonomi.
Laporan: Muhammad Rafik