KedaiPena.Com – Semenjak 20 tahun terakhir masuklah faktor uang dalam politik demokrasi di Indonesia yang cenderung liberal.
Hal ini yang merusak pola pergerakan kebangsaan Indonesia, yang di masa lampau memunculkan banyak tokoh ‘man of character’.
“Di Indonesia, pemimpin-pemimpinnya pada dasarnya yang saya diceritakan tadi, dibeking oleh cukong,” tegas tokoh nasional Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Jumar (24/7/2020).
Cukong, lanjut Rizal, yang dulu yang memilih siapa yang pantas jadi pemimpin di Indonsia, seperti gubernur dan presiden.
“Baru habis itu dia biayain ‘buzzer‘, ‘influencer‘ untuk mengangkat calon yang dia sudah pilih ini,” kecewa dia.
Sebelumnya, Chair of the Departement of Political Science, Northwestern University, Jeffrey Winters mengatakan, oligarki mempunyai peranan yang sangat tinggi dan menentukan siapa yang dipilih menjadi pemimpin.
Dukungan oligarki tersebut, lanjut Jeffrey Winters, membuat figur pemimpin menjadi sedikit dan terbatas sehingga baru bisa dipilih oleh rakyat.
“Lalu rakyat baru masuk sesudah figur menjadi sedikit dan lalu sudah didukung oligarki, baru masyarakat bisa memilih,” kata Jeffrey.
Laporan: Muhammad Lutfi