KedaiPena.Com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)Â seperti enggan menangkap dan membeberkan siapa cukong yang ‘memback up ‘ aksi Didin, orang yang diduga mencuri cacing sonari dan merusak hutan di kawasan konservasi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Aliansi Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia, Agus Salim Tanjung mengaku sangat kecewa dengan tindakan yang ditunjukan KLHK dan TNGGP.
“Padahal mereka itu sebenarnya tahu siapa oknum atau Cukong yang bermain. Tapi mereka sering sekali enggan menyelesaikan kasus atau sebuah permasalahan,” kata dia kepada KedaiPena.Com, Senin (5/6).
Agus sapaannya pun menduga, hal tersebut disebabkan karena adanya kepentingan politik dan ‘orang-orang besar’ yang bermain dalam perusakan hutan. Sehingga sering kali mereka masih setengah-setengah dalam mengusut sebuah kasus.
“Sebenarnya ini butuh ketegasan hukum ini yang ada pada pemimpin tertinggi yakni presiden Jokowi,” sambung dia.
“Dan harusnya kasus ini dapat diselesaikan dengan mencari siapa pelaku dan cukong yang membalak hutan di TNGGP. Sebab, jika hanya menangkap Didin, bukanlah solusi akan selesainya tindakan pencurian dan pembalakan,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh