KedaiPena.Com – Legislator Asal Sumatera Selatan, Achmad Hafisz Thohir mengatakan, pihaknya sedari awal tidak setuju dengan proyek ‘Light Rail Transit’ (LRT).
Demikian dikatakan, Hafisz saat menanggapi sebuah ‘crane’ yang tengah mengerjakan proyek LRT di Palembang Sumatera Selatan jatuh menimpa sejumlah bangunan rumah milik warga setempat pada Selasa (1/8).
“Sejak awal kami dulu di Komisi VI menolak. Skema kerjasamanya tidak transparans dan agak mengkhawatirkan karena potensi rugi itu sudah di depan mata,” beber dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/8).
Hafisz menjelaskan, alasan DPR dalam hal ini Komisi VI saat itu menolak proyek tersebut karena ada potensi kerugian negara yang cukup signifikan.
“Indikasinya harga tiket mahal. ‘Break event point’ baru 40 tahun kemudian. Sementara lahan PTPN 1000-2000 ha jadi tidak produktif karena harus menunggu konsesi selesai selama 70 tahun kalau gak salah. Sehingga ada potensi kerugian negara atas pemanfaatan lahan kebun PTPN serta modal awal disetor oleh BUMN,” ungkap Wakil Ketua Komisi XI itu.
Kecerobohan ini, tegas dia, tidak harus terjadi kalau kontraktornya mematuhi prosedur dan aturan teknis pengoperasian ‘crane’ dan alat berat.
“Yang mana aturan tersebut sudah baku dan pasti tertulis dalam buku manual operasional dan prosedur. Masak landasan ‘crane’ tidak diketahui kekuatannya? Itu tidak mungkin. Maka kalau hal kecil begitu saja lalai itulah yang terjadi kecelakaan fatal,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Selasa (01/08) dinihari sebuah ‘crane’ pengangkut baja landasan rel LRT jatuh menimpa sejumlah rumah warga sekitar. Dikabarkan, dalam insiden tersebut merenggut sejumlah korban luka sebanyak kurang lebih delapan orang.
Laporan: Muhammad Hafidh