KedaiPena.Com – Merespon instruksi presiden perihal evaluasi pelaksanaan pembelajaran Tatap Muka, Wakil Gubernur Banten Andhika Hazrumy menyatakan akan meninjau data dan pelaksanaan di lapangan sebelum mengeluarkan kebijakan.
Ia menyatakan akan mengkaji kasus harian dan Bed Occupancy Rate (BOR) terlebih dahulu. Apabila keterpakaian tempat tidur sudah lebih dari 80 persen, maka pihaknya akan mengerem semua kegiatan, termasuk PTM.
“PTM pun sekarang akan kita turunkan. Yang tadinya 100 persen, dibagi dua shift 50 persen – 50 persen. Yang saat ini, 50 persen dibagi dua yaitu 25 persen – 25 persen. Setiap minggunya akan kita evaluasi kembali. Jika meningkat bisa kita cut, sampai semua kondisi kondusif,” kata Andhika kepada wartawan, saat ditemui di SMA Al-Azhar, BSD, Rabu, (2/1/2022).

Sebelumnya Presiden Jokowi meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dievaluasi, terutama di 3 provinsi termasuk Banten.
Jokowi meminta ada penanganan berbeda terkait kasus Omicron. Penanganan dilakukan dari edukasi hingga penyediaan obat-obatan, termasuk adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka utamanya di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Jokowi menilai pencegahan penyebaran Corona harus diperkuat dari hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat. Terutama yang tanpa gejala agar melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di Puskesmas, faskes atau melalui telemedicine. “Kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual pada Senin kemarin sebagaimana transkrip arahannya diunggah di situs Setkab, Selasa (1/2/2022).
Laporan: Sulistyawan