KedaiPena.Com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat menerapkan karantina wilayah terbatas untuk daerah-daerah yang sudah dikategorikan daerah dengan zona merah (red zone) wabah Corona atau Covid-19.
Komisioner Komnas HAM, Amiruddin
mengatakan bahwa karantina wilayah perlu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan memaksimalkan layanan kesehatan kepada warga negara yang sudah terkonfirmasi positif.
“Pasien dalam pengawasan ataupun orang dalam pengawasan,” ungkap dia dalam keterangan, Jumat, (27/3/2020).
Tidak hanya itu dalam proses karantina wilayah tersebut, Komnas HAM meminta agar pemerintah dapat memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), nutrisi dan tempat tinggal sementara bagi petugas medis.
“Agar perlindungan dan pemenuhan hak kesehatan dapat berjalan baik,” ungkap Amiruddin.
Amiruddin juga meminta agar pemerintah dapat memastikan tidak ada PHK maupun pengurangan hak buruh lainnya.
Hal ini termasuk mmastikan kualitas pendidikan dan jangkauan layanan pendidikan yang memungkinkan peserta didik bisa belajar dari rumah.
“Distribusi bahan makanan pokok yang memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya dan memastikan dilindungi dan dipenuhinya hak-hak dasar warga lansia, perempuan hamil, anak-anak dan disabilitas dalam kondisi khusus ini,” tegas dia.
Komnas HAM juga berharap agar pemerintah dapat memastikan Selama dalam Karantina Wilayah tertentu, kebutuhan dasar warga dan makanan hewan ternak yang berada di wilayah karantina terpenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 55 ayat (1) UU No.06 Tahun 2018.
“Meminimalisir potensi konflik sosial yang timbul akibat karantina wilayah serta mengambil langkah-langkah tertentu untuk memastikan tidak terjadi diskriminasi sosial kepada para pasien, keluarga pasien dan juga tenaga kesehatan,” tandas Amiruddin.
Diketahui, jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia bertambah signifikan. Pada Jumat (27/3/2020) angkanya mencapai 1046 kasus. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 87 orang, dengan jumlah yang sembuh 46 orang.
“Ada penambahan kasus cukup signifikan ada 153 kasus baru yang kita dapatkan,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya.
Laporan: Muhammad Lutfi