KedaiPena.com – Pernyataan yang disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir terkait pencopotan Direktur Dukungan Bisnis PT Pertamina (Persero) Holding Dedi Sunardi, dinyatakan Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman seakan-akan mengakui kesalahannya sendiri.
Bahwa keputusan pengangkatan Dedi Sunardi, yang bukan berawal dari Pertamina, terkesan kental sangat subyektif.
“Sebab, Dedi Sunardi diangkat oleh Erick Tohir pada Mei 2021 menjadi Direktur Dukungan Bisnis PT Pertamina Holding berdasarkan hasil fit and proper test yang dilakukan oleh Kementerian BUMN, bukan usulan dari Pertamina,” kata Yusri Usman, Minggu (12/3/2023).
Jika mau jujur, lanjutnya, hampir 99,9 persen karyawan Pertamina pasti menolak kandidat direksi yang datang berasal dari luar Pertamina, karena tidak memahami proses bisnis dari hulu ke hilir di Pertamina.
“Dedi Sunardi sejak awal 1989 berkarir lama di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, jabatan terakhir sebagai Vice President di BRI, baru kemudian pada tahun 2020 oleh Menteri BUMN Erick Tohir diangkat menjadi Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), jelas latar belakangnya di bidang keuangan,” ungkapnya.
Jadi, keputusan menempatkan Dedi Sunardi sebagai Direktur Dukungan Bisnis Pertamina Holding, tentu bisa dianggap kebijakan yang keliru dari Erick Tohir sebagai Menteri BUMN.
“Lagi pula, jika benar Erick Tohir sejak dua tahun lalu sudah mengingatkan kepada jajaran Direksi Pertamina soal zona penyanggah (buffer zone), tetapi tidak action, maka hal itu menjadi kesalahan kolektif Dewan Direksi Pertamina Holding dengan Subholding PT Pertamina Patra Niaga, mengapa hanya Dedi yang dicopot? Kok bukan semuanya?,” ungkap Yusri dengan ketus.
Erick sebelumnya juga menyatakan bahwa ia kemarin meminta seluruh Direksi Pertamina pulang. Dikutip dari beberapa media, Erick mempertanyakan ketidakpulangan Dedi Sunardi saat peristiwa. Bahkan, Erick juga membandingkan dengan dirinya yang tetap pulang walau harus meninggalkan event besar di Surabaya.
Menurut Yusri, terkait dimana keberadaan Dedi Sunardi pada saat kebakaran, kita belum tahu dan apa alasannya jika dia tidak langsung pulang.
“Sebab pesan whatsapp yang kami kirim sejak sehari setelah dicopot dari Direktur akibat terbakarnya depo TBBM Plumpang terbakar, tidak dibacanya hingga saat ini,” ungkap Yusri.
Ia menduga, ada alasan lain dari pencopotan Dedi Sunardi ini.
“Jangan-jangan Dedi Sunardi dicopot karena alasan non tehnis yang sudah menjadi rahasia,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa