KedaiPena.com – Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan seorang presiden boleh berpihak dan kampanye dalam pilpres.
Apalagi, saat itu, Presiden Joko Widodo menyatakan hal tersebut dihadapkan para pimpinan TNI, sementara sudah menjadi ketentuan bahwa seluruh anggota TNI harus netral dalam Pemilu 2024.
“Ketika saya melihat presiden muncul dan menggunakan tentara sebagai background dan mengatakan dia boleh berpolitik. Saya marah banget,” kata Connie dalam diskusi yang digelar oleh PBHI di Tebet, Jakarta Selatan, ditulis Jumat (26/1/2024).
Ia menduga Jokowi pasti sudah menyiapkan rencana melontarkan pernyataan tersebut di depan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto serta Kepala Staf Angkatan Laut, Udara, dan Udara.
“Seluruh anggota TNI-Polri telah dicabut hak politiknya sebagai bentuk amanat reformasi setelah penghapusan Dwi Fungsi ABRI,” ujarnya.
Connie mengaku curiga bahwa situasi tersebut memang sengaja dikondisikan oleh Jokowi dengan tujuan agar masyarakat melihat TNI mendukung presiden untuk berkampanye.
“Itu enggak mungkin enggak sengaja, pasti by design. Saya marah, apa kamu (Jokowi) pernah ngomong sama perwira di belakang sana, mereka dijadikan pajangan,” ujarnya lagi.
Ia juga menilai perbuatan Jokowi itu sebagai bentuk pengkhianatan.
“Yang seolah menyatakan kepada rakyat bahwa TNI di belakang saya. Perbuatan itu menurut saya mengkhianati, bukan hanya mengkhianati negara juga mengkhianati TNI,” kata Connie tegas.
Sebelumnya, ramai diberitakan bahwa Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan bahwa seorang presiden boleh memihak dan berkampanye dalam pemilihan presiden asalkan mengikuti aturan waktu kampanye dan tidak menggunakan fasilitas negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden di hadapan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Capres nomor urut 2 serta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Jokowi mengatakan presiden tak hanya berstatus sebagai pejabat publik, namun juga berstatus pejabat politik.
“Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh, tetapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara,” kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2025).
Laporan: Sabilillah