KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah menilai, pemerintah Indonesia telah berupaya untuk menghindari efek crowding out dengan mengeluarkan peraturan OJK terbaru, namun demikian pihaknya belum melakukan update.
Hal tersebut disampaikan oleh Najib sapaanya saat merespon keberhasilan Cina dan Vietnam dalam menghindari
dampak resesi ekonomi yang dialami oleh dunia dan global saat ini.
Cina dan Vietnam berhasil kebal dari resesi lantaran dapat menghindari efek crowding out. Efek crowding out, di Indonesia berbanding terbalik lantaran hal itu terjadi.
Efek crowding out terjadi di Indonesia karena perbankan Indonesia lebih terdorong untuk membeli surat utang pemerintah dibanding menyalurkan dana untuk kredit sektor swasta.
“Secara teknis wilayah (crowding out) ini sudah diantisipasi melalui POJK yang terbaru, namun demikian kita belum update permasalahan dari sektor perbankan,” kata Najib kepada wartawan, Selasa, (31/8/2020).
Sedangkan untuk masalah perbankan, Najib menuturkan, memang perlu kelonggaran-kelonggaran kebijakan.
“Harapannya agar beban kredit macet bisa berkurang,” kata Najib.
Meski demikian, kata Najib, dalam hal kaitan krisis hingga resesi ekonomi yang akan melanda pemerintah tetap perlu menerapkan keterbukaan.
“Karena jangan membuat celah spekulasi dikalangan tertentu,” tegas Najib.
Najib menegaskan, dengan adanya keterbukaan diharapkan masyarakat bersiap menghadapi sekaligus pemerintah menyiapkan mitigasi yang dibutuhkan.
“Resesi ekonomi merupakan gejala umum yang terjadi di dunia, yang bisa dilakukan adalah meminimalisir dan ajak masyarakat serta mobilisasi untuk mengahadapi pandemi dan resesi secara bersama-sama,” tegas Najib.
Laporan: Muhammad Hafidh