KedaiPena.com – Kekhawatiran Pemerintah China terhadap pengaruh tumbuhnya Islam di wilayah Xinjiang Barat dengan melakukan pengekangan kepada etnis Uighur. Ini merupakan bentuk pencegahan atas doktrin-doktrin agama yang mulai masuk dan menganggu ideologi negaranya.
Demikian dikatakan Akademisi Universitas Prof Dr. Moestopo Beragama, Yudha Kurniawan kepada KedaiPena.Com, ditulis Sabtu (30/4).
“Intinya Pemerintah China dan Partai Komunis China (PKC) tidak akan memberikan toleransi atas ideologi yang bertentangan. Mereka tidak mau ada budaya luar bahkan agama yang mempengaruhi mereka,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menilai, potensi pergolakan seperti kejadian Tiannmen pada tahun 1989 bisa saja terjadi di Xinjiang. Walaupun sampai saat ini, gejalanya belum terlihat.
“Tiananmen dimulai dari gerakan mahasiswa, dan di Xinjian sampai ini belum terlihat gejala pergolakan tersebut. Tetapi memang harus diwaspadai peningkatan ‘eskalasi’ konflik ke arah sana,” ucap Yudha.
(Apit/Prw)