BANJIR menerjang Pasteur dan Pagarsih beberapa hari lalu di beberapa titik lainnya di Kota Kembang itu tidak kepas dari konsep penataan Kota Bandung dalam hal antisipasi banjir buruk. Ditambah lagi peran pengembang yang turut andil menciptakan banjir.‎
Di antara sejumlah pengembang melakukan pembangunan Kota Bandung di beberapa proyek properti, seperti mall, apartemen, hunian elite dan beberapa kawasan perumahan. Dan Chandra Tambayong, adalah salah satu di antaranya.
Pengusaha keturunan di Bandung ini, adalah pemilik Bandung Trade Centre (BTC) di Jalan Pasteur Bandung yang dilanda banjir hebat minggu lalu.Â
Ia juga  membangun Apartemen Majestic di sebelah Universitas Maranatha  dan pemilik Apartemen Cieumbeulit Bandung.Â
Ia juga pemilik Perumahan Rahayu Garden di jalan Mahmud Sindang Palay, dan Perumahan Dayeuh Kolot.Â
‎
Sepertinya Bandung Trade Centre itu tidak memiliki Drainase dan tidak memiliki tempat pembuangan saluran air. Dahulunya  Bandung Trade Centre di bangun di atas aliran Sungai, sehingga tiap hujan akan membuat banjir disepanjang jalan Pasteur.
‎
Menurut sumber yang tidak mau disebut namanya, Chandra Tambayong setiap membangun perumahan dan pertokoan selalu membuat banjir bagi penduduk sekitar seperti BTC, Rahayu Garden, Apartemen Cieumbeuleuit karena aliran air yang harusnya mengalir ke sungai di tembok terhalang oleh perumahan dan pertokoan.Â
Perumahan Rahayu Garden misalnya dijebol temboknya oleh warga sekitar perumahan karena aliran airnya masuk ke warga kampung sekitar perumahan rahayu Garden.Â
Konon,  katanya lagi  Chandra Tambayong tiap membangun perumahan dan pertokoan tidak mengikuti ijin Amdal.‎
Chandra tambayong ini juga di kenal sebagai sahabat dekatnya Harry Tanoe, pemilik group sejumlah television, seperti MNC TV dan sebagainya.
Catatan ini juga perlu menjadi bahan masukan bagi Pemkot Bandung dan Pemprov Jawa Barat untuk melihat aspek keseluruhan dari persoalan banjir.
‎Oleh Muslim Arbi Koordinator GALAK (Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi‎)