KedaiPena.Com – Pasca ditetapkan sebagai geopark dunia oleh Unesco, kini para masyarakat Ciletuh, Sukabumi berbenah mengembangkan destinasi wisata yang ada di kawasan tersebut.
Terbukti Geopark Ciletuh meraih penghargaan sebagai obyek wisata baru terpopuler pada Ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Kementerian Pariwisata.
Ade Setiawan, salah satu masyarakat Ciletuh yang berupaya mengembangkan masyarakat. Ia adalah pemilik tempat wisata bukit Panenjoan, Desa Taman Jaya, Kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat.
Tempat ini merupakan tempat wisata alam yang menjual pemandangan indah di kawasan Ciletuh.
Kang Ade, begitu dia disapa mengatakan, bukit Panenjoan memiliki sejarah unik, pada masa penjajahan digunakan sebagai tempat untuk memantau kedatangan para tentara Jepang ke tanah Sukabumi.
Dia mengungkapkan, awalnya ia memulai membuka tempat wisata Bukit Panenjoan para 2013, jauh sebelum Ciletuh ditetapkan sebagai geopark dunia.
“Hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah. Tawaran ada dari bank tapi kita tidak berani minjem dari bank karena penghasilan belum mencukupi. Sampai saat ini, 100 persen penghasilan untuk gaji dan pemeliharaan,” ujar dia kepada KedaiPena.com, saat ditemui di Bukit Panenjoan, Rabu (26/12/2018).
Kang Ade menuturkan bahwa bisnis pariwisata yang sudah ia rintis sejak lama perlahan berkembang. Dari awalnya hanya menjual pemandangan sekarang bisa berkembang hingga bisa membangun sebuah ‘home stay’.
Dengan hal tersebut, lanjut dia, peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Panenjoan setiap tahunnya cukup meningkat. Jumlah kunjungan wisatawan bila musim liburan bisa mencapai seribuan. Untuk Untuk tiket masuk, setiap pengunjung hanya dikenakan biaya Rp4 ribu.
“Kalau musim liburan seperti ini pengunjung mungkin bisa seribu perhari,” tutur dia.
Kang Ade menambahkan bahwa wisatawan yang datang ke Bukit Panenjoan tidak hanya dari Indonesia. Bukit Panenjoan pernah menerima kunjungan tamu dari negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, India hingga Rumania.
Meski demikian, lanjut Ade, perkembangan wisatawan bukit Panenjoan tidaklah terlalu mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Hal tersebut tidak berlaku untuk bukit Panenjoan saja tapi juga tempat wisata di Geopark Ciletuh.
“Kita sering didatangi tamu asing. Tapi untuk fasilitas, peran (bantuan) dari pemerintah setempat baik daerah dan provinsi ada, tapi alakadarnya. Harusnya kan kita dibantu semisal bagaimana sih cara menerima tamu dan lain-lain,” sesal Kang Ade.
Laporan: Muhammad Hafidh