KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Jaringan Anak Nasional (JARANAN) Nanang Djamaludin mengatakan, pada bulan September sebagai Bulan Gemar Membaca, pihaknya mengerahkan puluhan juru cerita anak yang tergabung dalam Tim Dongeng Literasi Jaringan Anak Nasional (TIdolit JARANAN) ke pelbagai Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di wilayah Jakarta Utara.
“Kegiatan bertajuk Story Telling di RPTRA, yang merupakan kerjasama Sudin Pusip Jakarta Utara dengan JARANAN, pada bulan ini secara khusus juru cerita anak Tidolit JARANAN membawakan cerita-cerita anak yang langsung maupun tidak langsung dapat merangsang anak-anak mencintai buku dan gemar membaca buku,” ujar Nanang kepada KedaiPena.Com, Kamis (19/9/2019).
Para juru cerita anak dari Tidollit JARANAN, sebut nananng, setiap bulannya mengunjungi puluhan RPTRA yang ada d Jakarta Utara sejak Januari lalu saat Program Story Telling di RPTRA itu dimulai. Di Jakarta Utara sendiri terdapat sekitar 65 RPTRA.
“Bulan September ini puluhan juru cerita anak Tidolit JARANAN mendongeng di RPTRA-RPTRA di Jakarta Utara dari tanggal 13-18 September 2019,” terangnya.
Ragam Cerita Tidolit JARANAN
Kak Yani (Marhayani), pada Jumat (13/9/2019) mendongeng di RPTRA Kita Bersaudara. Iaa membawakan cerita “Daru Rajin Membaca”. Tokoh Daru dikisahkan rajin membaca buku di perpustakaan dan ia pun pandai matematika dengan menghitung menggunakan 10 jari.
Cerita disisipi latihan motorik halus dan belajar pencahayaan bersama anak-anak sekitar RPTRA. Anak-anak senang dan enggan cepat pulang.
Di RPTRA Tugu Permai Teh Desi pada Sabtu (14/9) membawakan kisah berjudul “Ruby dan Tedy”, selain bermain kuis, senam dan bikin prakarya bersama anak-anak TK Murthado dan sekitar Tugu Permai.
Berkisah tentang Ruby si Kelinci dan Tedy si Beruang Madu yang rebutan mendapat buah apel untuk dimakan dan persediaan. Lalu sampailah mereka pada situasi dan kondisi yang membuat keduanya tidak lagi harus bersaing melainkan berkolaborasi yang saling menguntungkan
Di RPTRA Gading Harmoni, Kak Mardi (Mardiansyah) dengan ekspresif membawakan cerita “Negeri Buku-Buku (Versi II)” di depan anak-anak sekitar RPTRA. Berkisah tentang Raja Sombong yang memiliki ilmu sihir yang selalu mengganggu anak-anak dari negeri Buku-Buku untuk dijadikan muridnya. Lewat beragam siasat jahat raja itu namun ia tetap gagal membujuk anak-anak negeri buku-buku lantaran mereka pandai dan rajin membaca buku.
Kak Iyan Boyan yang selalu tampil bergitar dan perangkat efek suara digital mendongeng di RPTRA Sunter Hijau, Sabtu (14/9). Mengambil judul ‘Baca’, Iyan bercerita tentang tokoh Cilup pada puluhan yang berkumpul menantinya.
Cilup adalah anak yang tak pernah mau membaca setiap aturan yang ada. Bahkan aturan sederhana sekalipun seperti aturan “Jagalah Kebersihan!”, misalnya. Lalu sampailah Cilup pada penyesalan yang menyadarkannya ketika datang suatu musibah padanya yang disebabkan ia sebelumnya enggan membaca sebuah aturan tertulis.
Di hari yang sama, juru cerita anak berperawakan mungil, Kak Aryati, beraksi lewat cerita “Hp No, Buku Yes!!” pada anak-anak RPTRA Biru Laut. Tak cuma dongeng, ia pun menampilkan sulap, senam, dan kuis yang bikin suasana tambah seru.
Tersebutlah anak bernama Dodo yang kecanduan main HP hingga akhirnya matanya rusak. Nilai sekolahnya terus saja jeblok, lantaran tiap malam ngaku belajar di kamar padahal main HP. Sampai-sampai ibunya dipanggil pihak sekolah. Diketahui Dido selalu maju mendekat papan tulis bila menyalin tulisan di papan tulis.
Dodo pun dibawa ke dokter mata. Ia diharuskan berkacamata amat tebal karena matanya mengalami kerusakan (silinder+minus). Dikatakan dokter, saat anak banyak main HP, selain mata akan rusak, sel-sel otak pun mengecil yang bikin susah menangkap pelajaran. Pun susah berteman.
Kak Neni membawakan cerita “Pembuat Sepatu dan Para Kurcaci” di RPTRA Nias 9 pada Sabtu (14/9), dihadapan anak-anak berkebutuhan khusus dengan Abnonku sebagai pendamping.
Alkisah bapak tua pembuat sepatu yang rajin dan tabah yang hidup dengan istri tercintanya, tanpa bantuan orang lain. Suatu waktu tanpa sepengetahuan si bapak tua itu beberapa kurcaci datang membantu membuat beberapa sepatu.
Lama kelamaan ia akhirnya tahu bahwa para kurcacilah yang membantu dirinya membuat banyak sepatu pesanan itu. Ia pun membalas budi baik para kurcaci dengan jamuan makan yang lezat.
Pada Minggu (15/9/2019) di RPTRA Gading Ayu Kak Adit mendongeng untuk anak-anak Rawa Indah. “Saudara Kembar Mau Jadi TNI” jadi judul ceritanya.
Mengisahkan si kembar, Aldi dan Aldo, yang mau masuk TNI. Aldo berfisik bagus dan cerdas, Aldi berfisik dan kecerdasan biasa-biasa saja. Tes ikut TNI terdiri dari test fisik, test kecerdasan, dan tes gabungan. Di test fisik dan tes kecerdasan Aldo lulus mudah, sedangkan Aldi sebaliknya.
Di tes gabungan, Aldo yang didera malas berlatih dan belajar lalu kalah oleh kegigihan Aldi yang bertekad baja mengejar ketinggalan dengan berlatih dan belajar lebih giat. Akhirnya justru Aldi yang lolos jadi anggota TNI. Kak Adit pun menambah keceriaan anak-anak dengan senam bersama, kuis dan games.
Bersama puluhan murid RA Annisa dan lingkungan sekitar, Kak Rizal bercerita “Aisyah Rajin Membaca” di RPTRA Manggala Bisma, Minggu (15/9/2019). Selain itu ada puka aksi senam, quiz, sulap, dan bernyanyi.
Dikisahkan Kak Rizal, Aisyah anak yang rajin membaca. Saat bermain bersama temen-temannya, ia tertarik mengejar kupu kupu, tanpa disadari ia ternyata tersesat dan bingung. Saat melihat sebuah bangunan seperti yang pernah dilihat di buku yang pernah dibacanya, akhirnya ia pun bisa kembali pulang
Kak Kukuh di hari yang sama mendongeng di RPTRA Nias 3. Dengan latar sebagai pekerja teater, Kak Kukuh juga mengajak anak-anak bermain drama. Ia membawakan cerita “Bagas dan Raksasa”.
Diketahui ada anak bernama Bagas yang malas membaca. Suatu waktu ia ditangkap raksasa yang sering mengintai anak yang malas membaca. Ia pun sedih dan terus menangis. Si raksasa jengkel dan menyuruhnya tidur, tapi Bagas malah nyanyi. Tanpa diduga si Raksasa malah tertidur karena nyanyian Bagas .
Bagas kemudian bisa selamat berkat bantuan tikus pencuri makanan di kampung Bagas. Bodohnya tikus itu mau gantikan posisi Bagas, yang membuat tikus itu justru jadi santapan raksasa. Sejak itu bagas pun jadi anak yang rajin membaca.
Di depan anak-anak di RPTRA Darma Suci, Kak Eka berkisah “Burung Gagak dan Rubah”, Minggu (15/9/2019). Tersebutlah seekor Rubah di hutan yang suatu hari sedang kelaparan. Dilihatnya seekor burung gagak terbang membawa sepotong keju.
Lewat siasat memuji-muji sang gagak yang katanya bersuara merdu, Rubah meminta gagak untuk bernyanyi. Gagak terperdaya siasat itu. Begitu ia bernyanyi, keju dimulutnya pun jatuh dan langsung disambar si Rubah.
“Kakak oh Katak” adalah cerita yang dipilih oleh Kak Ziah saat mendongeng di RPTRA Pademangam Timur, (15/9/2019). Selain mendongeng Kak Ziah pun bikin lomba baca berkelompok dan individual puluhan anak yang hadir.
“Katak oh Katak” bercerita tentang katak besar yang bukannya membimbing katak kecil justru sering mengejeknya. sampai suatu waktu justru katak besar diselamatkan nyawanya dari incaran ular yang akan memangsanya.
Kak Udinwae mendongeng di RPTRA Rusun Muara Indah yang dipadati anak-anak dari PAUD Muara indah, PAUD Pelita Bangsa dan Darul Furqon. Selain mendongeng ia pun mengajak anak-anak bernyanyi dan tebak lagu dengan iringan gitarnya. Serta tertawa bersama boneka si Uu
Kak Udinwae bercerita tentang saudara kembar identik bernama Amat dan Amit. Bedanya adalah Amat suka membaca, Amit sukanya Main HP dan game. Sehingga amit banyak ketinggalan pelajaran. Tapi amat tidak sombong, dengan susah payah ia mengingatkan amit. Lewat peristiwa menyeramkan dimana ia tersesat di tengah hutan, padahal itu ternyata mimpi, Amit pun akhirnya berjanji tidak.mau.main HP lagi.
Bertempat di RPTRA Tunas Harapan, Kak Sri mendongeng di hadapan anak-anak PAUD dan Bimbel sekitar RPTRA. Melalui judul “Kelinci yang Cerdik”, ia mengisahkan seekor kelinci yang asyik bermain namun tak menyadari ia ada di mulut gua yang dihuni harimau yang mau memangsanya.
Dengan kecerdikan yang dimilikinya, nyawanya pun selamat dari harimau lapar itu yang justru hanyut terbawa arus sungai.
Kak Citra membawakan dongeng berjudul “Little Red Riding Hood” pada anak-anak PAUD Cendrawasih Jakut. Kegiatan juga diisi games. Lewat judul itu, Kak Citra menceritakan keberanian seorang anak yang membantu neneknya yang akan dimangsa serigala jahat di hutan.
Laporan: Muhammad Lutfi