KedaiPena.Com- Ketua Fraksi Partai NasDem Roberth Rouw mengatakan potensi kemacetan dalam mudik lebaran tahun 2022 cukup besar karena antusiasme masyarakat untuk mudik sangat tinggi.
Karenanya segala hal yang dapat menimbulkan kemacetan perlu diantisipasi, salah satu yang harus diperhatikan adalah pasar kaget atau pasar tumpah di jalur mudik.
“Diprediksi ada 85 juta pemudik. Kan tidak semuanya menggunakan jalur tol, justru banyak yang menggunakan jalan non nol. Nah, biasanya banyak pasar kaget,” ungkap Roberth dalam keterangan tertulisnya, Minggu,(24/4/2022).
Dari pengalaman mudik sebelumnya, pasar kaget atau pasar tumpah ini kerap menjadi biang kerok berbagai kemacetan lalu lintas yang ada di jalur mudik lebaran.
“Jadi harapan kami pemerintah bisa mengantisipasi kemacetan di daerah karena biasanya muncul pasar kaget atau pasar tumpah. Harus dijaga karena setiap mudik lebaran, ini (pasar kaget) yang membuat kemacetan,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Roberth, petugas PUPR, Dinas Perhubungan maupun Korlantas Polri harus menyiapkan lanhkah antisipasitif, jangan sampai terjadi kemacetan panjang akibat pasar tumpah ini.
Sedangkan untuk mudik di jalur tol, Roberth yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR itu mengingatkan agar para petugas di lapangan benar-benar sigap melihat situasi dan kondisi yang ada.
Artinya, jika ada tanda-tanda trafik kendaraaan mulai padat atau kemacetan maka perlu dilakukan berbagai skema antisipasi. Misalnya dengan memberlakukan one way atau contraflow di jalur tol.
Dia yakin dengan berbagai kebijakan yang diberlakukan akan mengurangi kemacetan yang ada. Apalagi, pembangunan infrastruktur jalan tol sudah sangat bagus dan baik.
“Potensi kemacetan setidaknya bisa berkurang karena infrastruktur sudah baik. Bisa mengurangi kemacetan dan kecelakaan bisa ditekan.”
Selain itu, politisi yang berasal dari daerah pemilihan Papua ini berpesan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan ketika mudik.
“Kita harapkan masyarakat tetap mengedepankan prokes dengan menggunakan masker, kenapa ini penting karena masyarakat di lapangan sudah abai dan bebas sekali,” pesannya.
Laporan: Muhammad Hafidh