KedaiPena.Com – Anggota Komisi II DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia berharap, agar Pemerintah Kota (Pemkot) Serang rutin untuk melakukan koordinasi dan komunikasi kepada distributor atau penyediaan tabung oksigen.
“Ya tinggal komunikasi saja mangkannya kita dorong lebih intens komunikasi untuk mengatasi soal kelangkaan oksigen. Kalau harga obat ya tinggal di kontrol saja, karena sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan tinggal bagaimana bisa mengawasi,” ucap Agis begitu dirinya di sapa, Sabtu (10/7/2021).
Selain itu, dirinya juga menilai Pemkot Serang harus bekerjasama dengan pihak terkait dalam pengawasan ketersediaan tabung oksigen.
“Untuk tabung oksigen juga di prioritaskan untuk Rumah Sakit harus bekerjasama dengan stakeholder yang ada,” tambahnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang melakukan monitoring terhadap program Pemkot Serang dalam hal PPKM Darurat, seperti penutupan sektor non-esensial hingga yang melanggar ketentuan PPKM Darurat.
Selain itu, pihaknya juga saat ini sedang memonitoring terkait vaksinasi dan testing di kota Serang, lantaran hal tersebut juga menjadi penting untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Saya kira harus berkolaborasi dengan tokoh masyarakat atau orang-orang yang berpengaruh, sehingga masyarakat mau di vaksin dan testing atau di swab,” katanya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Roni Alfanto menyampaikan pihaknya akan menanyakan sudah sejauh mana yang dilakukan oleh Pemkot Serang dalam mengawasi Harga Eceran Tertinggi (HET) obat-obatan dan tabung oksigen.
“Kami akan mengingatkan kepada Dinkes supaya melakukan melaksanakan koordinasi dan monitoring kepada tempat penjualan obat. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan pandemi ini demi kepentingan pribadi,” ujarnya.
Dirinya menyebut Dinkes menjadi leading sektor dalam pengawasan mulai dari harga sampai ketersediaan obat-obatan dan tabung oksigen di kota Serang.
“Kita juga akan mengundang Dinkes supaya kita juga tahu sudah sejauh mana antisipasi Pemkot terhadap masalah obat dan oksigen,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi