KedaiPena.com – Setelah minyak goreng mengalami kenaikan harga mengikuti harga pasar, yang diikuti dengan kenaikan harga ayam potong dan daging segar, kini masyarakat harus menghadapi kenaikan baru dari gula kristal putih, menjadi Rp14.500 per kilogram khusus untuk wilayah Indonesia Timur.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, menjelaskan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gula kristal putih di wilayah Indonesia Timur ini dilakukan untuk menyiasati potensi kelangkaan gula di daerah tersebut.
“Kita sedang dalam proses relaksasi HET Gula Kristal Putih khusus di wilayah Indonesia Timur. Karena ketersediaan menipis, sementara permintaan meningkat selama Ramadhan dan jelang Lebaran,” kata Oke usai sidak di Pasar Cibinong, Bogor, Selasa (12/4/2022).
Ia menyebutkan sebenarnya stok gula impor masih ada, namun tidak mengeluarkannya karena sebentar lagi akan memasuki masa panen tebu dan pada bulan Mei akan mulai memproduksi.
“Kalau kami keluarkan, harga gula di tingkat petani akan tertekan. Jadi kami sangat berhati-hati, mengingat musim giling sudah dekat,” ungkapnya.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia, Frans Marganda Tambunan, yang turut hadir dalam sidak Pasar Cibinong menjelaskan bahwa proses penggilangan gula baru akan mulai di Mei 2022.
“Perseroan mendapatkan tugas untuk membantu distribusi gula dan minyak goreng ke wilayah Indonesia Timur. Kami akan menggunakan fasilitas tol laut, untuk menjaga harga tetap. Untuk gula konsumsi Rp14.500 per kilogram dan Rp14 ribu untuk gula curah,” kata Frans.
Ia menyatakan masyarakat tak perlu khawatir terkait ketersediaan gula. Karena hanya bersifat sementara, karena menunggu masa giling dan juga bertepatan dengan meningkatnya permintaan masyarakat.
“Kami sedang menghitung biayanya. Agar ekonomis, diupayakan saat datang membawa gula, pulangnya ada muatan juga,” pungkasnya.
Laporan: Natasha