KedaiPena.Com- Presiden dan wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diminta untuk fokus pada pemenuhan janji pada masa kampanye Pilpres 2024. Prabowo-Gibran diminta dapat penuhi janji dengan merealisasikan beber agak program kebijakan yang akan ditempuh nantinya.
Demikian hal tersebut disampaikan Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menanggapi anggapan sejumlah pihak yang menyebut kebijakan kontroversi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi beban bagi Prabowo-Gibran.
“Tentu sebaiknya Prabowo-Gibran fokus dalam pemenuhan janji kampanye dalam berbagai program kebijakan yang akan ditempuh,” kata Wasisto kepada awak media di Jakarta, Rabu,(5/6/2024).
Wasisto juga memandang, diredam ya dampak kebijakan kontroversi era Presiden Jokowi sangat bergantung dari pelaksanaan awal kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
“Saya pikir itu tergantung program kebijakan yang akan dilaksanakan dari pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang sebagai awalan untuk memerintah,” tandas Wasisto.
Sebelumnya, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yanuar Prihatin menyoroti serangkaian kebijakan kontroversial yang dikeluarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disisa masa jabatannya.
Yanuar membeberkan sejumlah kebijakan kontroversial yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi disisa masa jabatannya.
“Naiknya UKT di berbagai kampus negeri, rencana pengenaan pajak pertambahan nilai atas bahan pokok/sembako hingga rumah bersalin, pemberlakukan Tapera, pemberian konsesi izin pertambangan kepada ormas hingga mundurnya kepala dan wakil kepala OIKN. Entah, berikutnya apalagi kebijakan yang direncanakan pemerintah,” kata Yanuar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa,(4/6/2024).
Yanuar mengungkapkan, hampir semua kebijakan dan kejadian kontroversi disisa masa jabatan Presiden Jokowi menjadi beban bagi pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto periode 2024-2029.
Terlebih lagi, lanjut Yanuar, beberapa kebijakan kontroversi disisa masa jabatan Presiden Jokowi bersentuhan langsung dengan golongan masyarakat menengah ke bawah.
Laporan: Muhammad Lutfi