KedaiPena.Com Pemerintah daerah diminta dapat memikirkan mata rantai pasokan bahan baku untuk industri dalam hal ini pabrik di tanah air. Dengan keterlibatan pemerintah soal pasokan bahan baku pabrik akan mencegah badai PHK di tengah situasi tak menentu atau resesi ekonomi tahun 2023.
“(Peraturan pemerintah daerah) iya pabrik itu harus didekatkan dengan mata rantainya. Apakah itu bahan baku, buruh, proses transportasi dan logistik,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Nurhayati Effendi kepasa awak media, Sabtu,(3/12/2022).
Nurhayati mengatakan hal itu bukan tanpa alasan lantaran H ngga saat ini masih banyak pabrik- pabrik di sejumlah daerah Indoensia menggunakan bahan baku impor. Terlebih jika perusahaan atau pabrik yang sangat bergantung pada urusan pasukan.
“Jika produksi perusahaan bergantung dengan pasokannya, maka pabrik tidak dengan mudah pindah. Dia pindah karena tidak terikat dengan daerah tersebut. Misalnya pabrik tekstil, bahan bakunya apa sih, setidaknya 50 persen dari bahan baku pabrik itu bisa disiapkan oleh daerah. Daerah mulai mengekspansi, disitu memerlukan bahan baku,” jelas Nurhayati.
Meski demikian, Nurhayati juga menyarankan, ke depan pabrik-pabrik juga dapat beradaptasi untuk merubah produksi sesuai dengan kebutuhan Indonesia saat ini.
“Misalnya pabrik-pabrik itu misalkan, kayak di China, pabrik minyak apa gitu, nanti dia akan berubah menjadi pabrik biodiesel, berubah jadi apa. Jadi berubah sesuai kebutuhan saat itu, kebutuhan negara kita. Harus menyesuaikan keberadaannya,” tutur Nurhayati.
“Lalu misalnya pabrik gula, harus didekatkan ke daerah perkebunan tebu. Kan gitu. Lalu disiapkan rel kereta untuk mengantar kontainer, jalan untuk truk-truk, pelabuhan. Ya seperti itu lah. Dan tranportasinya juga harus diperhatikan,” tambah Politikus PPP ini.
Dengan demikian, Nurhayati menekankan,
pentingnya mendekatkan pabrik atau industri dengan rantai pasokan. Dengan demikian kebutuhan industri itu harus sesuai dengan apa yang menjadi pasikan mata rantainya.
“Juga disiapkan infrastrukturnya untuk logistik.Karena kita sekarang begini, kalau pabrik dan perusahaan tutup, kita juga akan kehilangan pekerjaan, banyak PHK, itu juga menjadi masalah,” pungkas Nurhayati.
Laporan: Tim Kedai Pena