KedaiPena.Com – Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok sky khadafi mengatakan, pergantian menteri yang baru saja dilakukan adalah bagian dari bagi bagi Jabatan antara partai politik dengan presiden Jokowi.
“Hal ini bisa dilihat dari masuk partai Golkar dan PAN dalam kabinet Kerja ini,†kata Uchok dalam keterangan pers diterima Redaksi KedaiPena.Com, Rabu (27/7).
Padahal, kata Uchok, saat pemilihan presiden lalu, kedua partai adalah “musuh” utama politik Jokowi. “Tapi demi mengamankan atau tidak ada kegaduhan politik, maka kedua partai ini di akomodasi dalam kabinet Jokowi,†katanya.
Uchok menambahkan, berdasarkan komposisi kehadiran partai politik itu, mengindikasikan bahwa pergantian itu bukanlah untuk meningkat pelayanan kepada rakyat.
“Tidak mungkin untuk meningkatkan pelayanan kepada rakyat, lantaran penyerapan anggaran di setiap kementerian saja masih rendah, rata rata asumsi masih dibawah 30 perse,†pungkasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi akhirnya resmi mengumumkan dan selanjutnya melantik sebanyak 13 menteri hasil perombakan kabinet (reshuffle) jilid II. Dari 13 menteri itu, sebanyak 2 menteri berasal dari partai politik yang awalnya berseberangan saat Pilpres dengan Jokowi. Yakni Airlangga Hartarto yang berasal dari Golkar dan Asman Abnur dari PAN.
(Dom)