KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mendapat dukungan Partai Golkar, Partai Hanura, PPP, dan Partai Nasdem. Yang paling anyar, kembali diusung PDI Perjuangan untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2019.
Sementara itu, Jokowi mengatakan akan mengajak partai politik pendukungnya mencari calon wakil presiden (cawapes) untuk mendampinginya di Pilpres 2019.
Sejumlah kalangan mengusulkan agar cawapres yang mendampingi Jokowi adalah seorang negarawan dan ekonom yang mampu memajukan ekonomi Indonesia yang belum juga membaik.
Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (PRIMA) di Jakarta mengatakan, Presiden Jokowi jangan salah pilih cawapres.
“Berbagai pihak menyuarakan yang layak mendampingi Jokowi adalah sosok ekonom karena selama ini pemerintahan Jokowi memiliki sisi kelemahan di bidang ekonomi,†kata dia ditulis Minggu (25/2/2018).
Menurutnya, sejumlah survei menyatakan elektabilitas Jokowi semakin menurun karena dipicu oleh ketidakpuasan publik terhadap pembangunan ekonomi. Bila Jokowi ingin didampingi oleh sosok ekonom, maka harus mencari figur baru di luar Kabinet Kerja.
“Karena punggawa utama tim ekonomi Kabinet Kerja sudah terbukti gagal mengerek pertumbuhan ekonomi. Data berbicara dari tahun 2014 hingga 2017 pertumbuhan ekonomi ajeg di angka 5 persenan. Inilah angka pertumbuhan ekonomi berturut-turut dari 2014 hingga 2017 yakni 5,02 persen, 4,88 persen, 5,02 persen dan 5,07 persen.
“Dan yang terparah, para punggawa utama tim ekonomi Jokowi adalah pengikut mazhab neolib dimana dalam kebijakannya selalu menggencet rakyat dengan berbagai pencabutan subsidi dan kebijakan lainnya yang tidak pro rakyat kecil,†ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Sya’roni, bila Jokowi ingin didampingi sosok ekonom maka carilah figur yang pro ekonomi kerakyatan. Yakni figur yang mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi melesat tinggi dengan mengandalkan basis-basis ekonomi kerakyatan.
“Dan maaf, ekonom tersebut saat ini tidak ada dalam tim ekonomi Kabinet Kerja,†ujarnya.
Laporan: Irfan Murpratomo