KedaiPena.Com- Nama pendamping atau bakal calon wakil presiden (bacapres) Anies Baswedan santer akan diumumkan dalam satu atau dua hari kedepan. Rencananya, cawapres Anies akan ditentukan dalam pertemuan para ketua umum partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Fernando Emas memprediksi jika nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang paling memiliki kans besar untuk mendampingi Anies Baswedan mengarungi Pilpres 2024. Pasalnya, hanya sosok Khofifah yang akan memberikan kontribusi peningkatan perolehan suara bagi Anies di Pilpres 2024.
“Dari beberapa nama yang beredar calon pendamping Anies, Khofifah yang akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan perolehan suara pada pilpres. Apalagi, saat ini Khofifah merupakan salah satu Ketua di PBNU,” kata Fernando sapaanya, Rabu,(30/5/2023).
Fernando menilai, jabatan penting Khofifah tersebut diyakini memberikan harapan untuk peningkatkan perolehan pemilih Anies Baswedan dari kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Pilpres 2024.
“Anies Baswedan dipilih Partai NasDem sebagai calon presiden juga bukan karena kadernya. Sampai saat ini status Anies Baswedan merupakan non partai politik, sehingga akan lebih bisa diterima kalau pendamping Anies Baswedan juga tidak kader dari salah satu partai yang ada di KPP,” ungkap Fernando.
Fernando yakin, status Anies Baswedan dan pendampingnya yang tidak berasal dari dari salah satu partai tak akan menjadi penghalang. Sebab, lanjut dia, hal tersebut tidak akan mengganggu kedaualatan dari parpol.
“Hal ini lantaran ketika terpilih akan membutuhkan Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat untuk mengamankan progran pemerintahan melalui DPR RI,” pungkas Fernando.
Diketahui, Bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan ditentukan dalam 1-2 hari ke depan.
Cawapres Anies itu akan ditentukan dalam pertemuan para ketua umum partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Laporan: Muhammad Rafik