KedaiPena.Com – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama bersama timnya mengklaim menyelenggarakan acara bernama Istigostah kebangsaan bersama warga Nahdliyin Jakarta. Dan kemudian mencatut penggunaan logo organisasi NU (Nahdatul Ulama).
Terkait hal tersebut, ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PW GP Ansor DKI Jakarta, Redim Okto Fudin, menegaskan bahwa acara tersebut bukanlah acara yang diselenggarakan NU dan tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi NU.
“Penggunaan logo NU dalam acara tersebut illegal, karenanya ada konsekuensi hukum. Acara tersebut berpotensi untuk memecah belah NU,” jelas Redim  di Jakarta, Senin (6/2).
Selain itu, lanjut Redim, penyelenggaran tersebut semakin memperkeruh suasana, bersikap permusuhan dan memecah belah mengunakan politik ala penjajah.
“GP Ansor DKI siap mengawal sikap PWNU n PBNU. Kami Warga NU tersinggung atas tindakan Ahok bersert tim. Dan acara tersebut semakin membuat warga NU tersinggung. Warga NU DKI tersinggung dan tetap mengecam keras perlakuan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan pengacaranya terhadap Rois Am PBNU KH. Ma’ruf Amin,” katanya.
Redim menegaskan, pernyataan Ahok dan pengacaranya menyakitkan dan menyinggung warga NU. “Karenanya warga NU sudah sewajarnya tidak mendukung orang yang telah membuat tersinggung warga NU,” pungkas Redim.
Atas dasar tersebut, lanjut dia, GP Ansor DKI akan melakukan gruduk ke rumah Lembang (Markas Kemenangan Ahok) guna meminta pertanggungjawaban kepada Ahok dan team suksesnya terkait penghinaan pada Ulama dan langkah- langkahnya yang terus merendahkan NU.
“Dan kita akan protes keras atas penggunaan lambang NU dan akan melakukan langkah lanjutan, baik hukum maupun nonhukum,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh