KedaiPena.Com – Amanat Presiden Jokowi agar pelayanan di Pelabuhan Logistik Tanjung Priok berlangsung cepat dan transparan dalam rangka menurunkan waktu bongkar-muat atau dwelling time telah tercapai.‎
Hal itu sebagaimana ditegaskan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Biro Informasi dan Hukum
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya RI ‎Shahandra Hanitiyo‎ kepada KedaiPena.Com sesaat lalu, Jumat (11/3).
‎Apa yang disebutkan Shahandra ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, berdasarkan pemantauan terkini Kemenko Maritim dan Sumber Daya melalui Dashboard Online Sistem Informasi, dwelling time Tanjung Priok telah mencapai 3,66 hari. Padahal  target awal yang ditetapkan Presiden Jokowi adalah 4,7 hari.
‎
“Ini merupakan perkembangan positif dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelabuhan peti kemas di Indonesia, khususnya pelabuhan peti kemas Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan logistik terbesar di Indonesia,” sambung pria yang akrab disapa Chaca ini.‎
‎
Dijabarkan Chaca bahwa penurunan program dwelling time tidak lepas dari kerja keras Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli yang menginisiasi digunakannya kembali jalur kereta api di Tanjung Priok.
Sebelumnya, saat ‎meresmikan Pusat Logistik Berikat di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (10/3), Presiden Jokowi mengingatkan sejumlah menteri terkait untuk segera menyelesaikan masalah dwelling time. Dalam kesempatan itu, Jokowi menargetkan agar dwelling time di Tanjung Priok turun menjadi 3 hari. Ini artinya, target tersebut sudah sesuai dengan kondisi waktu tunggu pelabuhan saat ini yang hanya 3,66 hari.
‎
“Saya tunggu. Jika 6 bulan tidak bergerak sama sekali, ada menteri yang akan saya copot. ‎Jangan sampai ada korban lagi terkait dengan dwelling time, ‎jangan main-main lagi,” tegasnya yang nampak belum meng-update perkembangan dwelling time terbaru.
(oskar/veb)
‎