KedaiPena.Com – Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR meminta agar tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang seusai lagi Arema FC dengan Persebaya Surabaya dapat diselidiki secara serius. Hal ini mulai dari pemicu hingga rangkaian peristiwa yang menjadi penyebab tragedi dengan ratusan korban jiwa tersebut.
“Tragedi Kanjuruhan ini harus diselidiki secara serius, pemicu dan rangkaian peristiwa yang memicu terjadi tragedinya sehingga tidak terjadi kesalahan atau upaya untuk menutup-nutupi fakta-fakta penyebab, pemicu dan rentetan peristiwa yang mengikuti tragedi sehingga terjadi korban yang begitu banyak,” kata Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira, Senin,(3/10/2022).
Andreas menuturkan, jika pengungkapan peristiwa yang menewaskan ratusan orang ini penting untuk menghukum oknum yang harus bertanggung jawab terhadap peristiwa ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Untuk menjadi bahan pelajaran agar peristiwa-peristiwa sama atau serupa tidak terjadi lagi pada masa-masa yang akan datang,” tegas Andreas.
Andreas mengakui, jika tragedi kerusuhan di Kanjuruhan ini benar-benar telah mencoreng wajah Indonesia. Pasalnya, kejadian tersebut terjadi di tengah upaya sepak bola Indonesia untuk berbenah diri meningkatkan prestasi Timnas.
“Peristiwa ini benar-benar mencoreng wajah sepakbola Indonesia, ditengah upaya persepakbolaan Indonesia sedang membenah dirinya meningkatkan prestasi TImnas, persiapan menjadi tuan rumah piala dunia U-20 dan berbagai event internasional yang akan berlangsung di tanah air,” imbuh Andreas.
Andreas menambahkan, tragedi Kanjuruhan ini telah menunjukan bahwa manajemen keamanan event olahraga. apalagi event sepertai sepak bola tanah air jauh dari profesional.
“Manajemen pendukung tim sepakbola yang semakin hari semakin membludak tidak bisa lagi ditangani dengan pola gerombolan seperti saat ini,” jelas Andreas.
Andreas berharap, PSSI dapat segera turun tangan untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh disamping prestasi yang semakin membaik.
Hal ini, kata Politikus PDIP ini, termasuk dari sisi manajemen pendukung setiap tim, keamanan stadion dan lingkungan, event pertandingan serta penempatan penonton.
“PSSI pun sebagai representasi sepakbola Indonesia baik ke dalam negeri maupun ke dunia internasional, perlu segera menjelaskan kepada FIFA dan kepada publik internasional mengenai tragedi ini,” tutur Andreas.
Andreas berharap, PSSI dapat mengakui setiap kelemahan yang masih dimiliki saat ini. Andreas meminta, PSSI berbenah guna menghadapi event timnas internasional yang akan berlangsung di tanah air maupun di luar negeri.
“Akui saja apa kelemahan-kelemahan yang masih dimiliki, dan bersiap untuk membenahi dalam rangka menghadapi event internasional yang akan berlangsung di tanah air maupun yang akan diikuti oleh Timnas di luar negeri. Dengan penjelasan PSSI kita berharap FIFA tidak menjatuhkan sanksi yang merugikan perkembangan dunia sepakbola yang sedang meningkat,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh