KedaiPena.Com – Demi menggaet pengunjung dari kalangan milenial sejumlah museum di Jakarta saat ini berbenah. Museum-museum tersebut ialah yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Museum Nasional Indonesia yang berada di Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat sudah menggalang kehadiran para pengunjung milenial dari sekitar tahun 2012-2013. Saat itu, awal mula sosial media gencar digunakan masyarakat.
“Kala itu kita tidak hanya mengandalkan e-Mail atau Facebook tapi juga ada sosial media lain seperti Twitter dan Instagram serta yang lain,” kata Edukator Museum Nasional Guffron saat berbincang dengan KedaiPena.Com, dalam kegiatan Jelajah Museum, Minggu (29/12/2019).
Guffron menjelaskan bahwa cara pendekatan melalui sosial media ini terbilang berhasil lantaran pengelolaanya juga dikomandoi oleh para anak muda atau milenial.
“Lalu keunggulan kami punya tempat yang instagramnable dan punya koleksi-koleksi unggulan,” papar Guffron.
Selain itu, Guffron mengungkapkan bahwa pihaknya juga meninggalkan pendekatan konservatif untuk mengajak para anak muda ke Museum Nasional Indonesia.
“Kita tidak bisa menggunakan pendekatan konservatif. Harus pakai cara lain contohnya Museum Nasional Indonesia pernah membuka booth di Car Free Day untuk memperkenalkan museum kepada masyarakat,” ujar Guffron.
Lulusan Arkeologi Universitas Indonesia ini melanjutkan bahwa pihaknya juga mempunyai program museum keliling. Dalam program ini, pihaknya melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan Museum Nasional Indonesia.
“Program ini ditujukan kepada masyarakat tidak mempunyai akses soal museum, baik karena tempatnya terpencil ataupun aksesnya yang susah,” tutur Guffron.
Selain Museum Nasional Indonesia, Museum Naskah Proklamasi kini juga mulai gencar melakukan pendekatan kepada para generasi muda agar berdatangan ke tempat bersejarah tersebut.
Pemandu wisata Museum Naskah Proklamasi Ari mengatakan bahwa pihaknya kini ingin mencoba mengubah mindset museum dari kuno menjadi kekinian.
“Dari kekunoan menjadi kekinian,” ujar Ari kepada KedaiPena.Com, terpisah.
Ari mengatakan untuk mengajak para generasi muda museum naskah proklamasi juga melakukan pendekatan melalui sosial media.
Tidak hanya itu, Ari menambahkan bahwa pihaknya juga tengah memikat kunjungan anak muda ke museum dengan aplikasi AR.
AR sendiri merupakan sebuah aplikasi hologram digital yang aplikasinya kini sudah bisa didapat di play store.
Kedai Pena sendiri melihat langsung minat kunjungan dari kalangan milenial ke museum. Dari dua hari penyelenggaraan progam jelajah museum ini kunjungan milenial ke museum sangat terlihat.
Meski demikian, kehadiran para milenial tersebut nampak lebih banyak terlihat di museum-museum yang dikelola langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Laporan: Muhammad Hafidh