KedaiPena.com – Indonesia diyakini akan mampu memasuki Indonesia Emas 2045 dengan sempurna, karena memiliki pondasi ekonomi yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan capaian ekonomi dan pertumbuhan ekonomi stabil selama beberapa tahun terakhir.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menyatakan capaian neraca perdagangan surplus selama kurang lebih 50 bulan, bukan pekerjaan yang mudah.
“Artinya, nilai ekspor kita melebihi nilai impor. Ini hal yang penting untuk diketahui publik. Karena, dengan begitu publik bisa mengetahui bahwa tidak benar impor Indonesia itu besar. Faktanya, nilai ekspor kita lebih besar,” kata Jerry saat ditemui di Kantor Kemendag Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Fakta ini bisa dicek secara langsung oleh publik di BPS, badan kredibel yang menyajikan data valid, objektif, dan akurat.
“Capaian ini adalah kerjasama semua pihak. Dan menjadi bukti bahwa fokus pemerintah adalah menitik beratkan pada nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor, yang menjadi pencapaian luar biasa di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi,” ungkapnya.
Jerry juga mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil, di atas 5 persen, yang menunjukkan perekonomian Indonesia bergairah dan memberikan efek-efek positif.
“Bahkan saat saya mendampingi presiden di pertemuan G20 tahun 2022, negara-negara G20 sangat mengapresiasi, memuji dan terkesan dengan capaian ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen. Sesuatu yang di luar negeri itu sangat diapresiasi dan dijunjung tinggi. Ini penting, kemandirian ekonomi, kestabilan pertumbuhan ekonomi, dan surplus neraca perdagangan selama 50 bulan berturut-turut. Bahkan pada Desember 2021, mencapai sekitar 40 miliar Dollar Amerika,” ungkapnya lagi.
Hal lainnya, yang menjadi tonggak keberhasilan kinerja ekonomi, adalah tingkat inflasi Indonesia rendah, yaitu di bawah 3 persen.
“Dimana negara-negara lain, saat ketidakpastian ekonomi global, ada yang mencapai hiper inflasi, 100 persen bahkan lebih. Indonesia hanya 2,85 persen,” kata Jerry.
Tiga hal yang disebut di atas, kata Jerry, menjadi salah satu Key Performance Index (KPI), parameter, bagaimana Indonesia bisa menjadi negara maju, kuat, leverage tinggi, dan memiliki bargaining power kuat di tingkat internasional.
“Apa lagi jika kita bicara tentang kawasan, dimana saat ini ada 37 perjanjian dagang di lima benua, yang memberikan banyak benefit bagi pelaku usaha kita. Contohnya, Indonesia Australia CEPA, yang memungkinkan 600 lebih produk Indonesia masuk ke Australia tanpa tarif bea masuk,” ujarnya.
Sehingga, ini menjadi bukti bahwa pemerintah telah memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Dan ini harus ada keberlanjutannya. Yang diharapkan akan dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Prabowo, dengan menambahkan inovasi, untuk kesejahteraan masyarakat, dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045,” tandasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena