KedaiPena.Com – Pengamat Politik dari Financial Reform Institute Ikhsan Modjo menilai maraknya calon-calon non partai politik (parpol) yang muncul jelang pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) menunjukkan kurang berkualitasnya kader parpol.
“Kan ada beberapa variabel penilaian dari parpol, soal elektabilitas dan kemampuan finansial menjadi salah satu indikator kualitas kader untuk dicalonkan,” kata Ikhsan kepada wartawan, Jumat, (7/2/2020).
Dia menjelaskan saat ini fenomenanya tidak ada kader yang diusung oleh parpol telah memunculkan beberapa nama yang justru didominasi kalangan birokrasi dan akademisi.
“Sebut saja Siti Nur Azizah, Tomi Patria, Muhammad, Benyamin Davnie yang dari kalangan birokrasi. Ada pula Suhendar, Fahd Pahdepie, dari kalangan akademisi,” imbuh Ikhsan.
Hal serupa dikatakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Wanto Sugito. Wanto menyatakan bahwa hasil survei independen Partai PDI Perjuangan, memunculkan nama-nama bakal calon (Balon) Walikota Tangsel.
“Namun, dari hasil survei yang dilakukan, tidak satupun kader PDIP diperhitungkan,” ujar Wanto.
Wanto menjelaskan, dari nama-nama hasil survei muncullah tiga nama seperti Benyamin Davnie, Muhammad dan Siti Nur Azizah yang masih populer di kalangan masyarakat.
“Dari hasil survei hanya ada tiga nama yang masih diperhitungkan masyarakat. Ada Pak Ben, Pak Muhammad dan Bu Siti Azizah,” tandas Wanto.
Laporan: Sulistyawan