KedaiPena.Com- Calon Ketum Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan, dirinya murni kader beringin. Bahlil pun ingin mengabdi dengan cara mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum Golkar periode 2024-2029.
“Saya juga membawa surat pernyataan tidak pernah masuk di partai lain,” kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin, (19/8/2024).
Menteri ESDM itu menerangkan, dalam proses pendaftaran, dirinya membawa berkas tebal yakni 21 sentimeter, berisi 469 dukungan suara dari DPD I dan DPD II Golkar.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Restui RK-Sus ‘Berlayar’ di Pilkada Jakarta
Karena itu, Bahlil mengklaim sudah memenuhi syarat yang ditentukan AD/ART Partai Golkar perihal pencalonan ketua umum. Antara lain harus merupakan kader yang pernah menjadi pengurus atau sedang menjadi pengurus DPP atau setingkat di bawahnya minimal 5 tahun. Kemudian, calon tersebut harus minimal mendapatkan dukungan 30 persen suara.
“Saya membawa dukungan 469 suara pemilih suara dari total 558. Artinya, sudah melebihi dari hampir 80 persen,” ucapnya.
Berkas lainnya yang dibawa Bahlil ialah Surat Keterangan (SK) saat menjadi pengurus DPD Golkar di Provinsi Papua. Namun, Bahlil mengakui tidak pernah menjadi pengurus DPP.
“Saya nggak pernah jadi pengurus DPP, tapi saya pernah jadi pengurus DPD Golkar di Provinsi papua 2009-2014. dan SK-nya ditandatangi oleh Pak Aburizal Bakrie dan Pak Idrus Marham, dan tadi sudah saya berikan ke mereka (panitia),” ucapnya.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan, alasannya ikut berpartisipasi pada bursa Caketum, karena ingin mengabdi jauh pada Golkar.
“Sejatinya Golkar ini adalah merupakan instrumen politik negara karena doktrin ini adalah karya kekaryaan. Hari ini saya mewakili pemerintah, saya pikir ilmu Golkar sudah banyak diberikan kepada saya. Saya memimpin Kementerian pun karena ilmu dari Golkar. Saya pikir sudah saatnya sebagai anak yang lahir dari kandungan Golkar ingin mengabdi kembali kepada ibu yang melahirkan anak itu,” tandasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena