KedaiPena.Com- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku dilarang para ulama maju menjadi calon legislatif (caleg) karena harus fokus menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
“Betul, saya diperintah oleh para kiai, dewan syura, Ijtima Ulama untuk tidak boleh nyaleg karena dipersiapkan untuk nyalon presiden,” ujar Cak Imin sapaanya Minggu,(14/5/2023).
Cak Imin pun mengakui tidak mempersoalkan jika dirinya nanti menjadi capres atau cawapres. Yang penting, kata dia, tidak di luar posisi tersebut.
“Presiden atau wapres. Kalau tidak capres, ya cawapres, yang penting bukan wantimpres,” tandas Cak Imin.
Sekedar informasi, Gerindra-PKB sudah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan salah satu poin komitmennya adalah penentuan capres-cawapres berada di tangan Cak Imin dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Dalam perjalanan waktu, PKB dan Golkar membentuk Koalisi Inti sebagai jembatan pembentukan Koalisi Besar, yakni penggabungan KKIR dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar-PAN-PPP.
Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan pihaknya sudah menyerahkan dokumen pendaftaran 580 caleg DPR RI atau terpenuh 100 persen. Begitu juga dengan dengan pendaftaran caleg tingkat DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota sudah memenuhi 100 persen.
“Insyaallah pemilu tahun ini kita berharap dukungan rakyat bisa mengisi DPR RI, 100 kursi DPR RI dan 2000 anggota DPRD provinsi dan kabupaten, kota di seluruh Indonesia. Target ini menjadi tanggung jawab seluruh kader untuk bekerja keras meyakinkan rakyat dan masyarakat, merebut cinta, aspirasi dan hati rakyat Indonesia agar memilih PKB,” pungkas Cak Imin.
Laporan: Tim Kedai Pena