KedaiPena.Com– Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar mengakui bahwa pelaksanaan Pemilu di Indonesia tercederai atau rusak pasca penyelenggaraan Pilkada langsung yang dimulai tahun 2005. Penyebab rusaknya pesta demokrasi di tanah air lantaran disebabkan oleh adanya money politic atau politik uang.
“Iya, pemilu kita agak rusak setelah pilkada secara langsung. Karena kompetisinya semua hal, maka money politic menjadi sangat dominan, money politic terutama langsung ke pemilih,” kata Cak Imin sapaanya saat disinggung pelaksanaan Pemilu pasca tahun 1999,Senin, (21/11/2022).
Cak Imin pun menilai, bahwa money politic sendiri juga telah sampai pada tingkatkan penghitungan suara. Hal ini, kata Cak Imin, terjadi di daerah-daerah remote area yang jauh dari jangkauan pengawasan rakyat.
“Saya melihat ada pemilihan gubernur satu suara dihargai sampai Rp500 ribu. Sebegitu mahalkah pemilihan umum yang kita kelola,” jelas Wakil Ketua DPR RI ini.
Cak Imin memastikan bahwa PKB sendiri fokus memperbaiki budaya money politik yang terjadi di setiap kontestasi. PKB, kata Cak Imin, berkomitmen memperbaiki kondisi tersebut melalui sebuah mekanisme pengawasan.
“Sebab kalau terjadi transaksi pemilihan dengan uang, hasil pemilihan pasti jorok, hasil pemilihan pasti korup, hasil pemilihan pasti akan mengembalikan uang yang dijual untuk kepentingan suara,” jelas Cak Imin.
Cak Imin menegaskan, bahwa money politic sendiri terbukti telah merusak sistem dalam beberapa Pilkada di Indonesia. Cak Imin menegaskan dengan ada money politic telah meracuni pesta demokrasi di tanah air.
“Itu terbukti di beberapa pilkada yang merusak sistem. Akhirnya, setelah money politic menjadi pemilihan itu teracuni oleh keruangan manipulasi penghitungan yang ngawur tidak sesuai yang dicoblos,” pungkas Cak Imin.
Laporan: Tim Kedai Pena