KedaiPena.Com – Penentuan dua tarif listrik 900 VA baik subsidi maupun nonsubsidi yang hanya didasarkan pada data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) rawan penyimpangan.
Demikian dikatakan Anggota Komisi VII DPR, Harry Poernomo, kepada Irjen dan Dirjen Kementerian ESDM, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/6).
Dia pun menyindir sikap PLN atas pencabutan subsidi listrik 900 VA kepada 18,7 juta dari 22,8 juta pelanggan rumah tangga sejak awal 2017.
“Satu komoditas dua harga, sudah pasti penyimpangan adalah, bohong kalau enggak ada. Itu sudah hukum alam, karena datanya juga hanya statistik,” ujarnya.
“TNP2K itu, kan statistik juga. Akhirnya, subjektivitas bermain,” imbuh politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Harry lantas menyindir pegawai PT PLN yang bermain-main di atas penderitaan rakyat akan menerima ganjarannya di akhirat kelak.
“Orang PLN, kan bukan malaikat. Sudah dicek di surga, orang PLN enggak ada. Itu sudah dicek. Repot, di surga enggak ada orang energi. Adanya di neraka. Mereka susah masuk surga soalnya,” sindirnya.