KedaiPena.Com – Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa saat ini stok beras sangat melimpah bahkan Bulog sampai harus meminjam gudang pihak lain untuk menyimpan stok beras.
Buwas, sapaan Budi Waseso melanjutkan bahwa Bulog saat ini juga tengah melakukan operasi pasar dengan menggelontorkan beras ke daerah-daerah dengan stok terbatas dan mengimbangi guyuran beras tersebut dengan optimalisasi penyerapan gabah milik petani.
Ia mengatakan bahan cadangan beras Bulog kini sudah mencapai 2,3 juta ton. Sedangkan yang sudah digelontorkan oleh Bulog ada sekitar 344 ribu ton beras melalui operasi pasar di berbagai wilayah Indonesia secara berkala.
“Jadi operasi pasar ini akan diawasi langsung jajaran direksi dan kepala divisi regional terkait. Kita memang menginginkan operasi pasar seperti ini memberikan dampak langsung kepada masyarakat sehingga fokus kami akan memberikan suplai dan deman di daerah-daerah kritis,” kata dia dilansir dari koran Rakyat Merdeka, Minggu (17/9/2018).
Alasan lain Bulog melakukan operasi pasar ini merupakan penugasan dari pemerintah yang diputuskan dalam rapat koordinasi bidang pangan. Rapat itu untuk menginstruksikan Bulog untuk melakukan intervensi pasar.
Meski demikian, tambah dia, Bulog akan melakukan penyerapan gabah petani untuk memastikan bahwa cadangan beras nasional tetap cukup dengan petani, untuk memastikan bahwa cadangan beras nasional cukup. Dan petani tidak terdampak dengan operasi pasar yang kita lakukan.
“Insya Allah perhitungan saya sampai akhir tahun tidak akan impor. Perintah dari kemarin dari Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Mendag Enggartiasto Sutarto untuk impor sebanyak 1 juta ton. Tapi kami taruh dimana beras itu? Kecuali Mendag menyiapkan gudang atau kantornya beliau mau dipakai jadi gudang beras,” lanjut eks Kepala BNN ini.
Perhitungan Buwas, sampai akhir tahun tiga juta ton impor pangan. Ini yang membuatnya pening karena harus menyiapkan gudang tambahan kalau tidak terserap perharinya 15 ribu ton. Untuk itu dia juga akan menggaet mitra lokal untuk mendukung divisi regional guna memastikan bahwa sampai ke daerah startegis. Beras medium akan disalurkan dengan harga Rp 8.500 per kilogram ke konsumen untuk wilayah 1 yaitu Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara barat dan Sulawesi.
Saat ini, lanjut bekas Kabareskrim Polri ini, kapasitas gudang Bulog mencapai 2,3 juta ton. Namun ada gudang-gudang yang juga ruangannya untuk proses kemas beras. Sehingga menyebabkan Bulog menambah sewa gedung seperti menyewa gudang milik TNI.
“Kalau melihat situasi peredaran masih masuk dalam negeri itu 400 ribu ton per hari panen dari Sulawesi Selatan masih tinggi tapi tidak ada. Jadi sewa gudang TNI AU di Halim.
“Insya Allah (tahun depan Indonesia tidak akan kekurangan stok beras). Justru jangan -jangan tahun depan bisa ekspor,” prediksinya.
Untuk harga beras Bulog di pasaran, Buwas mengatakan maksimal dijual Rp 8.700 per kg. Bulog pun berjanji akan turunkan kembali harga beras yang ecerannya dijual kepada pengecer Rp 8250 per kg. Harapanya sampai ke pembeli maksimal Rp 8.500.
Laporan: Muhammad Hafidh