KedaiPena.Com – Jonatan, bocah berusia 4 tahun, buah hati pasangan Abdul dan Rut Mey Hutagalung (28), penduduk Lingkungan II, Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Sibuluan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut ini diduga memiliki kelainan pada kelamin.
Ditemui awak media di rumahnya, Sabtu (25/6) siang, Jonatan terlihat seperti anak kebanyakan. Tak ada yang mencolok dan terlihat berbeda. Namun, saat ditunjukkan bentuk dari kelamin bocah itu, terlihat memiliki kelainan, berbentuk seperti ganda.
Sepintas, struktur kelamin yang berjenis laki-laki terlihat lebih menonjol dibandingkan jenis perempuan. Yakni,dengan keberadaan Penis yang berbentuk telah tersunat secara alami dan keberadaan Testis. Meski menurut penuturan Ibu Rut Mey, bagian Testis itu terkadang hilang.
“Mau ada, mau ndak ada (Testis-red). Makanya heran,” tutur Rut Mey.
Sementara itu, bagian berbentuk jenis kelamin Perempuan tidak terlalu kentara. Keberadaan Klitoris diakui hanya terlihat sangat kecil. Tak hanya itu, pada bagian Testis, terlihat membelah seperti membentuk Labium tipis yang biasa dimiliki pada jenis kelamin perempuan.
Menurut Rut, saat difungsikan untuk membuang air kecil, kelamin jenis laki-laki itu sama sekali tak berfungsi. Air seni bocah itu keluar, dari bagian sebelah pangkal.
“Dari bawah dia bang, bukan dari ujung (Penis-red) nya. Jadi kalau dia kencing (buang air seni-red), diangkatnya (batang penis-red) baru dia bisa kencing,” kata Rut.
Penuturan Rut, kelainan yang dialami Jonatan yang lahir 23 April 2012 itu, itu baru diketahui setelah berusia 2 tahun. Saat buah hatinya itu lahir, Bidan yang menangani menyebut Jonatan berjenis kelamin laki-laki.
“Katanya waktu lahir, laki-laki bang. Baru, tahun lalu lah itu bang kami tau, setelah hari Raya. Dia (Jonatan) gak kecing ada tiga hari. Pas kebetulan ada Bou (tante-red) nya, di tengoknya, disitulah kami tau,” kisah Rut.
Penuturan Rut, kelainan pada kelamin Jonatan sudah pernah ia keluhkan kepada Puskesmas terdekat. Ia disarankan, menunggu hingga Jonatan berusia sekitar 12 tahun, saat pertumbuhan hormon mulai terlihat.
“Pernah bawak (puskesmas), katanya, nantilah kalau udah umur kelas VI SD lah, baru nanti ketahuan dia perempuan atau laki-laki,” kata Rut.
(Dom)