KedaiPena.Com – 69 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Joglo, RT 01/02, Desa Sadeng Jalan, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor terpaksa harus tinggal di gubuk tanpa sekalipun tersentuh bantuan pemerintah setempat.
Warga setempat, Rosmi (48) mengatakan, dirinya sudah tinggal selama 15 tahun. Namun, hingga kini tempat tinggalnya tersebut, belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, untuk direnovasi.
Bahkan, kata Rosmi, dirinya tidak tercatat dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Saya tinggal disini sudah 15 tahun disini (Desa Sadeng Jalan). Saya disini tinggal bersama kaka saya. Jadi satu rumah ini diisi dua KK,” ujar Rosmi kepada KedaiPena.Com, Selasa, (22/9/2020).
Rosmi mengungkapkan, selama pandemi covid-19 ini, dirinya dan warga setempat, tidak pernah menerima dan mendapatkan bantuan sosial atau bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa, yang digencarkan pemerintah.
“Dari dulu nggak pernah dapet bantuan dari pemerintah desa atau pemerintah daerah. Dari awal bencana covid-19 pun, ya nyatanya nggak ada bantuan,” tuturnya.
“Kalau bantuan dari luar suka dapat. Kemarin ada donatur yang membantu untuk membuat Musholla dan membangun dua mandi, cuci, kakus (MCK),” ujar Rosmi, yang nampak meneteskan air mata saat berbincang.
Rosmi dan warga di wilayah tersebut, hanya menggantungkan hidupnya dari pekerjaan serabutan, seperti petani dan kuli bangunan.
Hal senada dirasakan tetangga Rosmi, Imas (29). Imas berharap, adanya perhatian dari pemerintah, terlebih ditengah situasi sulit seperti saat ini.
“Saya disini ada dua KK, anak saya ikut tinggal disini. Suami saya cuma kuli bangunan. Bantuan tidak pernah ada yang masuk. Kami juga warga negara yang ingin juga menikmati bantuan dari pemerintah. Harapannya, ada campur tangan dari Pemda, terlebih ditengah situasi yang sulit seperti ini,” tandas Imas.