KedaiPena.Com – Menjelang pesta para elite (oligarki) dalam Pemilihan Umum 2024, gerakan buruh dan rakyat Indonesia akan menghadapi situasi sebagai berikut.
Pertama, ketidakmampuan penguasa kapitalis mengatasi kemerosotan ekonomi dan kemunduran demokrasi.
Kedua, sebagai akibatnya rakyat menghadapi krisis kesejahteraan yang semakin parah, semakin pedih, semakin perih.
Ketiga, sebagai ekses lanjutannya ancaman serius terhadap kebebasan demokratik dengan maraknya kriminalisasi dan pemenjaraan aktivis.
Demikian siaran pers gabungan eksponen gerakan buruh dan rakyat yang diterima redaksi.
Di antara gerakan buruh itu adalah Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI), Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU)-KSN, Jaringan Advokasi Perempuan Korban Tindak Kekerasan
Jaringan Informasi, Komunikasi Lowongan Kerja (JARKOM ILK), Komunitas Ojol Kampung Jawa 67 (OKJ-67), Aliansi Warga Masyarakat Kampung Nelayan Cilincing dan Forum Massa Rakyat Marunda (FMRM).
“Momentum May Day kali ini harus dijadikan momentum perlawanan terhadap Capres-Cawapres antek-antek oligarki. Buruh harus tegas katakan tidak kepada mereka. Kita harus menarik garis yang tegas terhadap mereka,” seru buruh.
Melihat kondisi di atas, kaum buruh dan seluruh gerakan rakyat, harus bersatu mendesak, menantang para capres-cawapres untuk bersungguh-sungguh membatalkan UU Cipta Kerja, membatalkan Parlemen dan Presidential Treshold, membatalkan UU KUHP dan berkomitmen mengesahkan RUU P PRT.
“Tanpa menenuhi syarat-syarat itu, kita harus meninggalkan mereka. Komitmen tersebut merupakan harga yang tak bisa ditawar-tawar,” sambung keterangan buruh.
May Day merupakan momentum untuk menyatukan tekad kita berjuang di sisi rakyat. Rakyatlah tujuan dan arah perjuangan kita.
“Kita tak akan memunggungi rakyat untuk berpaling pada elit borjuasi (oligarki). Momentum May Day merupakan saat yang tepat tegak lurus di jalan rakyat. Kita harus menjaga agar Pemilu 2024 menjadi jalan bagi kesejahteraan rakyat, bukan kesejahteraan bagi oligarki,” sambung keterangan itu.
Pemilu merupakan saat-saat krusial bagi kita. Bila salah pilih maka akan menderita hidup kita. Dari Pemilu yang digelar oleh borjuasi jangan sampai kita terjebak dengan pencitraan dan kata manis. Kita telah mengetahui gombalan elit-elit borjuasi hanya omong kosong belaka. Jangan sampai terkecoh lagi.
“Pemilu juga saat yang tepat bagi kita untuk menghukum elit-elit politik yang suka ingkar janji. Kita bungkam mereka. Kita buat mereka menjadi sampah-sampah politik. Kita jadikan mereka musuh rakyat yang abadi. Kita kabarkan ke penjuru negeri bahwa mereka adalah pengkhianat rakyat,’ tandas para buruh.
Laporan: Muhammad Rafik