KedaiPena.com – Karena gajinya belum dibayar selama 3 bulan penuh, ratusan buruh PT PAS (Putra Ali Sentosa) dan PT SPA (Samudera Perkasa Abadi) di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara mendatangi gedung DPRD Tapanuli Tengah untuk mengadukan nasibnya, Selasa (26/4).
“Tanpa alasan gaji hampir dua ratus buruh ini udah tiga bulan tidak diberikan, mereka (PT PAS dan PT SPA-red) terus berjanji tapi tak ada realisasi,” ungkap kordinator aksi Binsar Tambunan mewakili buruh saat bertemu dengan beberapa anggota DPRD.
Ketua DPC SBSI Sibolga-Tapteng menimpali, pihaknya sangat mengharapkan tindakan dari DPRD untuk membela kalangan buruh. Anggota DPRD yang hadir diminta untuk menghubungi langsung pimpinan dua perusahaan itu. “Kami minta bapak-bapak dewan panggil itu pimpinan perusahaan, tanyakan sama mereka kenapa gaji kami tak dibayar?†tandas Binsar.
Sempat terjadi adu mulut saat pertemuan ratusan buruh dan sejumlah anggota DPRD yang dipimpin Sekretaris komisi A DPRD Tapteng Patricius Rrajagukguk itu.
“Kami kan ada mekanisme, anggota DPRD pun sekarang sedang reses, tidak mungkin kami yang mengundang perusahaan. setidaknya senin sudah dapat dilakukan pemanggilan bersama ketua dewan yang sudah ada di tempat,†jawab Patricius kepada buruh.
Jawaban itu agaknya tak memuaskan kalangan buruh. Desakan agar ada tindakan langsung dan tegas terus diminta kalangan buruh. “Kami sudah lapar pak kami tidak bisa menunggu,” seru seorang buruh menimpali.
“Kami (buruh-red) disini kelaparan, tapi bapak sejahtera. Lalu bapak mengaku paham. Yang kami minta, bapak-bapak dewan yang terhormat, telepon itu si Juli, pertanyakan langsung, gak usah pakai mekanisme-mekanisme,†pungkas Binsar menimpali.
Ketegangan akhirnya dapat diredakan saat Kasat Sabhara Polres Tapteng AKP S Simanjorang meminta agar kalangan buruh dapat menahan diri dan memberikan kesempatan kepada DPRD Tapteng untuk bekerja sesuai tugas dan mekanisme yang berlaku.
“Jadi bapak-bapak, sebagai pimpinan buruh, kasih lah kata-kata yang menyejukkan, bapak-bapak anggota dewan kan sudah menjawab dan mau menindaklanjuti aspirasi bapak-bapak,†kata Simanjorang.
Mendengarkan itu, situasi yang sempat memanas akhirnya dapat diredakan. Tiga orang perwakilan buruh bersedia untuk menyampaikan data-data terkait ratusan buruh yang belum menerima gaji selama 3 bulan dari dua perusahaan itu.
“Permintaan kami pak, tolonglah, kuat kali pak Juli itu. Pernah kami tengok, seratus usulan satupun tak ada yang ditanggapi. Kalok bisa dihapuskan lah kekuatannya ini, kalok bisa saya sembah,†kata seorang buruh lain mengakhiri pertemuan itu.
(Dom)