KedaiPena.com – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah resmi meluncurkan Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia.
Diinformasikan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah resmi menunjuk Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group sebagai penyelenggara bursa crude palm oil (CPO).
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyatakan peluncuran Bursa CPO ini menjadi langkah utama dalam upaya membenahi tata kelola perdagangan CPO.
Indonesia, lanjutnya, merupakan produsen nomor 1 dari CPO dengan besaran hampir 47 juta ton, dan nilai ekspor hampir 30 miliar Dollar Amerika tapi selama bertahun-tahun, harga CPO berlandaskan bursa CPO Malaysia dan Rotterdam.
“Memang banyak juga complain kalau kita mengacu dari Rotterdam dan Malaysia, kadang-kadang harganya nggak pas. Itu dampaknya kan buyernya bayar pajak bisa lebih. Kita harapkan Bursa CPO ini pemerintah memfasilitasi saja teman-teman di sini bersama-sama berkolaborasi sehingga bursa CPO jadi acuan bagi dunia,” kata Zulhas pada peresmian Bursa CPO di Hotel Mulia, Jakarta Selatan pada Jumat (13/10/2023).
Ia menyebutkan pelaksanaan dari bursa CPO ini bersifat voluntary atau sukarela. Sehingga, para pemain minyak sawit tidak diwajibkan untuk ikut serta. Tapi keiikutsertaan akan menguntungkan para pelaku usaha, karena akan lebih efisien dari segi harga acuan.
“Jadi kan kepentingan bersama, kita mengatur saja agar ekosistemnnya lebih baik sekarang kan acuannya Rotterdam, harganya lebih tinggi kalau lebih tinggi kan bayar bea keluarnya dan pungutannya mahal karena acuannya. Rotterdam kan nggak punya sawit, tapi dia mempunyai acuan. Tentu akan sangat merugikan teman-teman pelaku usaha sendiri. Tapi sebaliknya, bursa juga harus efisien,” ucapnya.
Diinformasikan, saat ini, sudah ada 18 pengusaha sawit yang masuk bergabung.
“Nantinya, semua yang bergabung akan mendiskusikan dan menegosiasikan harga, yang kemudian akan menjadi harga acuan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa