KedaiPena.com – Masih banya potensi yang belum tergali maksimal di Kutai Kartanegara (Kukar). Padahal potensi terpendam ini mampu memberikan nilai tambah yang besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kukar.
Begitu kata nggota Komisi III DPRD Kukar Firnadi Iksan‎ dalam keterangannya kepada redaksi, Senin (7/3).
Dijabarkan Firnadi bahwa ‎sumber daya alam (SDA) yang melimpah telah membuat Kukar terlena dengan royalty Dana Bagi Hasil (DBH) sektor migas dan batubara. Itulah sebab, saat nilai DBH merosot, maka dampaknya langsung mengena pada keuangan Kukar.Â
Ia menyebut bahwa sejatinya, pemerintah Kukar mampu memaksimalkan pendapatan daerah melalui sektor jasa dan pariwisata.‎
“Pemerintah melalui instansi teknis selayaknya melakukan pemetaan, terhadap upaya upaya dalam penggalian PAD, seperti misalnya dengan dibangunkannya jembatan ke Pulau Kumala. Dalam hal ini, apa langkah Dispenda dalam upaya untuk bisa menghasilkan PAD. Begitu pun retribusi parkir, jika nilai bisa lebih dari Rp10 juta untuk PAD itu akan tambah bagus,” kata Firnadi.Â
Keuangan Kukar, sambungnya, akan semakin sulit jika hanya menggantungkan diri pada DBH migas. Terlebih sumber daya itu tidak dapat diperbaharui, sehingga ada potensi habis dalam kurun waktu tertentu.‎
“Dengan Kukar miliki Bupati definitif, akan memberikan harapan dan semangat yang besar untuk kemajuan perekonomian masyarakat Kukar. Kukar harus optimis untuk maju dan masyarakatnya sejahtera,” tandasnya. (veb)