KedaiPena.Com– Tertangkapnya Bupati Bogor Ade Yasin dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menambah daftar deretan trend keluarga masuk dipusaran korupsi. Hal ini menunjukkan idealisme pejabat yang korup semakin bergeser pada trend negatif.
“Hal ini menunjukkan perbuatan korupsi yang dilakukan dalam keluarga selain pola suami istri yang jadi pelaku korupsi, kini kasus Bupati Bogor pun menambah deretan korupsi keluarga berupa adik kakak yang korupsi,”Dosen Hukum Pidana Universitas Trisakti kepada wartawan Azmi Syahputra, Rabu,(27/4/2022).
Azmi menegaskan, para pelaku korupsi ini tidak kapok. Semestinya, kata Azmi, keluarga yang pernah terlibat kasus korupsi dapat menjadi garda utama dan punya motivasi besar, komitmen dengan membuat tembok kuat.
Sehingga, kata Azmi, apabila mulai goyah mengarah tindakan yang menyimpang termasuk hal terindikasi mengabaikan nilai antikorupsi semestinya menghindari dan menolak.
“Ini kok malah merasionalisasi bahkan cari alasan pembenaran dengan sengaja guna mengikuti anggota keluarganya untuk sama -sama melakukan korupsi. Ini sungguh memalukan,” jelas Azmi.
Azmi menuturkan, apa yang terjadi dan menimpa Ade Yasin sangat berbahaya. Hal ini, lantaran mengkompromikan idealisme serta integritas keluarga serta terkesan sifat penyakit korupsi nya dapat berpindah dan menular antar keluarga.
“Bahkan diturunkan bergenerasi, ini sangat bahaya,” jelas dia.
Dengan demikian, Azmi menyarankan, agar semua dapat belajar dari kejadian korupsi keluarga dengan karakteristik begini. Ia menyindir, korupsi kini bagai penyakit yang menular dan bisa bergenerasi.
“Korupsi keluarga ini berdampak kerusakan bagi masyarakat, sebab uang negara yang terus digerogoti, karenanya kedepan mendorong semua lapisan masyarakat harus semakin cerdas memilih pemimpin pada pemilu, dan masyarakat harus makin bersatu untuk aktif perang mendukung pemberantasan korupsi guna mendapatkan pemimpin yang amanah,” tandas dia.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kegiatan tangkap tangan kepada Bupati Bogor Ade Yasin. Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan oleh lembaga anti-rasuah yang berkantor di Kuningan, Jakarta dari Selasa malam hingga Rabu pagi tadi.
“Benar, tadi malam, sampai 27/4/2022 pagi KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di wilayah Jawa Barat.Diantaranya Bupati Kabupaten Bogor (Ade Yasin) beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu,(27/4/2022).
Ali Fikri menegaskan, kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap.
“KPK masih memeriksa pihak-pihak yang ditangkap tersebut dan dalam waktu 1×24 jam,” papar Ali Fikri.
Ali Fikri memastikan, KPK akan segera menentukan sikap atas hasil dari tangkap tangan yang dilakukan.
Sekedar informasi, Ade Yasin merupakan adik kandung dari Bupati Bogor sebelumnya yakni Rachmat Yasin yang terlebih dahulu terjaring OTT KPK pada 7 Mei 2014. Rachmat Yasin ditangkap penyidik di rumah pribadinya perumahan Yasmin Kota Bogor.
Laporan: Sulistyawan