KedaiPena.Com- Para panelis yang dihadrikan dalam debat capres-cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sebaiknya diberikan kesempatan untuk bertanya lebih dalam. Para panelis disarankan tidak hanya sekedar bertanggung jawab untuk menyusun pertanyaan semata.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menanggapi munculnya kontroversial pada momen debat cawapres minggu lalu. Dalam debat tersebut, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sempat bertanya kepada Muhaimin Iskandar soal State of Global Islamic Economy (SGIE).
Saat itu, cawapres Gibran Rakabuming Raka yang merupakan pasangan Prabowo Subianto, bertanya kepada Muhaimini cara menaikkan peringkat SGIE, tanpa menjelaskan apa kepanjangan SGIE yang tak populer tersebut
“Saya kira penting memerankan kembali panelis untuk mendalami pertanyaan dari capres-cawapres dalam debat,” tegas Karyono, (27/12/2023).
Karyono menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI dapaf merapikan kembali peraturan dan tata tertib debat.
Sehingga hal-hal ganjal, tegas Karyono, seperti melontarkan pertanyaan dengan singkatan tidak terulang.
“Misalnya enggak boleh keluar dari podium. Pertanyaan juga tidak keluar dari konteks, dan seharusnya tidak boleh melempar pertanyaan singkatan kayak gitu,” kata Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute itu.
Seharusnya, lanjut Karyono, Gibran tidak sekadar bertanya tanpa memberikan penjelasan jelas dari singkatan yang dia kemukakan.
“Kenapa? Singkatan itu bisa sama, tapi kepanjangannya bisa berbeda,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi