KedaiPena.Com – Pernyataan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) soal adanya dugaan persekongkolan horizontal yang membuat minimnya peserta dalam lelang angkut sampah senilai Rp 18 miliar perlu ditelusuri lebih lanjut.
Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ferdiansyah mengatakan, perlunya hal tersebut ditelusuri lantaran dari belasan penyedia yang mendaftar hingga tersisa dua peserta yang serius dalam perhelatan lelang tersebut.
“Perlu dicari tahu kenapa hanya ada dua. Kalau ini memang bukan pekerjaan yang kompleks, kenapa hanya dua. Jangan sampai muncul dugaan-dugaan yang nantinya bisa tidak baik. Maka dari itu perlu dicari tahu, kalau memang lelang jasa ini pekerjaannya tidak ribet, perlu dicari tahu kenapa mereka (penyedia yang mundur) tidak mengajukan penawaran, apakah memang mereka tidak sanggup? Karena ketika ada belasan yang mendaftar, terus hanya dua yang mengajukan, ini menjadi pertanyaan besar,” ujar Ferdi sapaanya, Selasa, (24/8/2021).
Padahal, Menurut Ferdi, jasa angkutan sampah bukanlah pekerjaan yang kompleks, sehingga lelang tersebut, seharusnya diikuti oleh lebih dari belasan penyedia.
“Kita pengennya mendapatkan pemenang bukan hanya penawarannya terendah, tetapi juga kualitasnya baik. Tetapi memang tidak bisa dipungkiri murah saja tidak serta merta dia akan memenangkan lelang, tapi ada faktor lainnya, terkait jasa pengangkutannya baik atau tidak. Jadi baiknya diklarifikasi,” tambah Ferdi.
Ferdi mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan kepada Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kota Tangsel, perihal dugaan persekongkolan horizontal seperti yang diberitakan sebelumnya.
Ferdi menegaskan, dirinya baru mengetahui persoalan dugaan yang diungkap LKPP RI.
“Saya baru tahu, dan sampai sejauh ini belum menanyakan. Jadi memang ini bisa jadi bahan pertanyaan ke BLP. Sejauh ini, BLP tidak menyampaikan apa yang menjadi kesulitan mereka, jadi memang berjalan seperti biasanya saja, tapi memang kita inginkan jika memang ada kesulitan kita mau mereka menyampaikannya sebagai mitra kerja. Jadi ini bisa jadi bahan evaluasi bagi BLP,” ungkap Ferdi.
“Kita tidak bisa menduga ini ada persoalan atau masalah, tapi ya namanya ada ketidakwajaran dari belasan pendaftar tapi hanya dua yang mengajukan penawaran, nah ini kan menjadi pertanyaan, tapi kita tidak bisa menduga-duga ada persekongkolan atau bagaimana, perlu dicari tau lagi,” tandas Ferdi.
Laporan: Sulistyawan